Jakarta, CNN Indonesia -- Valentino Rossi telah mencatatkan 88 kemenangan dalam kariernya sebagai pebalap MotoGP yang dimulai pada tahun 2000. Dari ke-88 kemenangan itu, hanya satu yang ia pernah catatkan di Sirkuit Motegi.
Rossi sebenarnya pernah tiga kali menang di GP Jepang, yaitu pada 2001 (kelas 500 cc), 2002, 2003, dan 2008, tapi tiga kemenangan pertamanya terjadi di Sirkuit Suzuka. Setelah Motegi rutin menjadi tuan rumah GP Jepang sejak 2004 lalu, Rossi hanya pernah satu kali berjaya.
Musim lalu, Rossi juga harus puas mendapatkan podium dua dan melihat Dani Pedrosa dari Repsol Honda untuk kali ketiga juara di Motegi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu karakteristik Motegi adalah adanya empat trek lurus yang kemudian diakhiri tikungan dengan zona pengereman yang dalam. Hal ini membuat para pebalap harus melakukan pengereman secara cepat yang kemudian diikuti dengan akselerasi tinggi.
Ketika berakselerasi, motor para pebalap akan dipaksa meningkatkan kecepatan dari 100 kilo meter per jam menjadi 230 km/jam. Bahkan pada tiga dari empat lintasan lurus itu mereka bisa memacu kecepatan hingga 260 km/jam. Sebaliknya, di titik-titik pengereman, kecepatan motor bisa menurun dari 250 km/jam menjadi 90 km/jam.
Karakteristik ini lah yang membuat para pebalap harus berhati-hati menyiapkan pengaturan motornya. Selain itu, motor-motor yang memiliki dorongan tenaga besar terutama di trek lurus, seperti Ducati dan Honda, akan mendapatkan beberapa keuntungan.
Dari 18 kali Motegi menjadi tuan rumah, Honda menjadi tim yang paling sering menang yaitu enam kali, sementara Yamaha dan Ducati pernah empat kali menduduki podium pertama.
GP Jepang sendiri terkenal dengan suhu balapan yang dingin. Hal ini juga harus diperhitungkan pebalap ketika melakukan pemanasan agar mereka mendapatkan suhu ban yang sesuai saat bendera dikibarkan di garis start.
Selain itu, dengan zona pengereman seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dan mengingat bahwa 40 persen dari lintasan harus ditempuh dengan penurunan kecepatan, maka para pebalap sangat penting untuk mencari stablitas saat mengerem.
(ptr)