Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, terkejut dengan keberhasilannya mengamankan status gelar juara dunia di Sirkuit Motegi yang notabene merupakan markas timnya sendiri.
Hal ini dikarenakan ia memang memiliki peluang tipis untuk merebut gelar juara dunia ketiga dalam kariernya itu di Jepang.
Sebelum balapan, Marquez 'hanya' unggul 52 poin dari Valentino Rossi sehingga ia perlu memastikan podium pertama dan Rossi finis paling tinggi ke-14 agar bisa menjadi juara dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat torehan terburuk Rossi musim ini adalah posisi delapan, minim kemungkinan skenario itu terjadi. Apalagi Marquez juga belum pernah menang di Sirkuit Motegi sebagai pebalap MotoGP. Terakhir kalinya ia naik podium pertama di Sirkuit Motegi adalah pada 2012 ketika masih menjadi pebalap Moto2.
Namun langkah Marquez memang pada akhirnya tak terbendung. Rossi dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, justru tergelincir keluar saat balapan dan tak bisa membawa pulang satu pun poin.
Di saat bersamaan, Marquez yang memimpin balapan sejak putaran keempat dengan nyaman finis di posisi pertama.
Kemenangan itu membuat Marqeuz mengoleksi 273 poin di klasemen sementara, sehingga tak ada satu pun pebalap yang bisa menyalipnya.
"Ini perasaan yang mengagumkan. Saya tak menyangka ini terjadi di sini. Ketika saya melihat Rossi keluar lintasan, saya terus memaksakan kemenangan. Lalu saya melihat Lorenzo juga keluar lintasan," kata Marquez di atas podium.
"Saya sebenarnya sempat melakukan kesalahan di lima hingga lima tikungan. Sangat sukar berkonsentrasi. Untuk bisa kembali di puncak dan menang di Honda dan Motegi."
Kegembiraan Marquez juga terlihat dari caranya merayakan. Ia berteriak-teriak dengan gila dan tersenyum sangat lebar. Ia pun mendapatkan helm emas yang telah dipersiapan Honda untuknya sebagai tanda juara dunia.
(vws)