Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengisyaratkan akan kembali pada karakter sebagai pebalap yang agresif dalam menyalip lawan di tiga balapan tersisa. Hal ini dikarenakan Marquez tak lagi terbebani karena telah mengamankan gelar juara dunia MotoGP 2016.
Marquez memang lebih sering mengerem diri pada musim kali ini. Ia tak terlalu memaksakan diri menyalip musuh-musuhnya setiap kali mendapatkan celah.
Strategi itu dipilih karena Marquez sadar motornya belum sepenuhnya siap dalam beradaptasi dengan ban baru yang dipasok Michelin dan juga peraturan baru soal sistem elektronik (ECU).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marquez juga belajar dari kesalahan musim lalu ketika ia enam kali gagal menyelesaikan balapan. Musim ini Marquez belum sama sekali terjatuh, sementara Valentino Rossi telah empat kali DNF (
Did Not Finish) dan Jorge Lorenzo dua kali.
"Musim lalu saya belajar hal penting, dan harus membayar mahal pelajaran itu. Saya sadar bahwa saya harus tetap tenang dan baru mendorong ketika saya memiliki kesempatan untuk melakukannya," kata Marquez, seperti dikutip dari
GP One.
Pebalap 23 tahun itu sebenarnya sempat bergerak agresif di awal-awal musim ketika ia memimpin klasemen sementara. Tapi kesalahan di GP Perancis membuatnya menyelesaikan balapan di posisi 13. Marquez mengatakan hal itu memaksanya berubah.
"Itu adalah momen terburuk di musim ini. Meski demikian, saya tetap tenang," kata Marquez.
"Setelah tes di Brno, ketika mereka membawa sayap motor yang lebih besar, sejak saat itu lah semuanya menjadi lebih baik."
Tanpa target apapun hingga akhir musim nanti, sehingga ia tak perlu mempertaruhkan apapun di tiga balapan tersisa, Marquez mengisyaratkan akan kembali ke dirinya yang lama.
"Sekarang, ketika gelar juara dunia telah dimenangi, saya kira Anda akan melihat Marquez yang lama lagi," katanya seraya tertawa.
(vws)