Nadal dan Federer yang Ingin Tua-tua Keladi di Dunia Tenis

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2016 02:00 WIB
Nadal dan Federer tak lagi muda dalam karier mereka di dunia tenis. Namun, para petenis berusia kepala tiga itu tetap ingin tampil di level kompetisi tinggi.
Terakhir, pertemuan atnara Roger Federer (kiri) dan Rafael Nadal (kanan) terjadi di kejuaraan ATP di Swiss pada 1 November 2015. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Jakarta, CNN Indonesia -- Usia Rafael Nadal dan Roger Federer tak lagi muda di dalam dunia olahraga. Masa mereka malang melintang di dunia olahraga pun sudah berlangsung lebih dari sedekade. Namun, ambisi untuk terus berprestasi dan tak pensiun dari karier profesional tetap menjadi hasrat mereka.

Nadal, yang kini berusia 30 tahun bahkan menyatakan dirinya masih bisa berkompetisi di level tinggi hingga banyak tahun yang akan datang. Harapan itu ditegaskan pria Spanyol tersebut usai membuka akademi tenis bersama Federer di Spanyol, Rabu (19/10).

“Roger dan saya tidak pernah lupa bagaimana caranya bermain tenis, dan kami bekerja keras untuk kembali berkompetisi di level yang terbaik,” kata Nadal yang pernah menjadi petenis peringkat satu dunia ATP pada 2008 silam itu seperti dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Nadal dan Federer tak dapat mengingkari kondisi tubuh. Peringkat mereka di dunia merosot, terutama tahun ini, karena kurangnya stamina dan performa dalam kejuaraan.

Federer yang tahun lalu masih bisa bertahan di peringkat dua ATP, saat ini ada di peringkat delapan. Petenis kelahiran Basel, Swiss, yang kini berusia 35 tahun itu tak bermain sepanjang tahun ini karena rehabilitasi atas cedera lututnya. Atas dasar itu, Roger Federer diyakini akan terlempar dari 10 besar dunia dalam beberapa pekan mendatang untuk kali pertamanya sejak Oktober 2002.

Federer telah tak bermain tenis sejak Wimbledon tahun lalu akibat cedera lutut. Dia pun berencana untuk kembali bermain tahun depan saat kejuaraan Hopman Cup di Perth, Australia.

Sementara itu Nadal pun diragukan bisa tampil lebih baik di sisa kalender 2016.

Pekan lalu, Nadal yang pernah 14 kali menjuarai turnamen tipe grand slam kalah secara mengejutkan di babak kedua Shanghai Masters dari Victor Troicki. Namun, dengan masih beradanya ia di peringkat enam ATP, Nadal masih cukup aman untuk mendapatkan tiket ke ATP Tour Finals tahun ini.

“Terkadang terus bermain bukan sebuah solusi. Terkadang solusiny adalah berhenti sebentar dan memulai program latihan kembali,” kata Nadal yang menjamin dirinya akan bermain kembali dalam kejuaraan tenis indoor di Basel, Swiss, pada pekan depan.

Tapi, Nadal tak mau membohongi usia. Ketika pundi-pundi uangnya sebagai pemain profesional berakhir, Nadal berharap pemasukan lain. Atas dasar itu, Nadal yang mengaku tak bisa meninggalkan tenis itu membangun akademi di kota asalnya, Manacor, di pulau Balearic, Spanyol. Akademi itu terdiri atas 26 lapangan tanah liat, sebuah pusat kebugaran, dua kolam renang, dan 10 lapangan memukul.

Namun, untuk saat ini, kembali ditegaskan Nadal, “Saya masih memiliki banyak tahun yang akan datang di tenis, tetapi ada sebuah masa depan, dan akademi ini merupakan bagian dari masa depan tersebut. Kami sangat antusias untuk meciptakan sesuatu yang spesial dan bahkan itu dibuat di Manacor,” kata dia, “Sebuah mimpi yang jadi kenyataan.”

“Saya tahu kemana saya akan mengirim anak-anak saya jika mereka ingin belajar bermain tenis,” sambung Federer.

Sepanjang karier mereka, Nadal dan Federer pernah menjadi rival di klasemen petenis dunia. Jika Nadal pernah memenangkan 14 kejuaraan bertipe grand slam, Federer lebih banyak lagi yakni 17 kali. Namun, dalam hal head-to-head pertemuan, Nadal lebih unggul. Dari 34 kali bertanding, Nadal lebih banyak menang yakni 23 kali, sementara Federer 11 kali.

Kemudian, dalam pertemuan di kejuaraan bertipe grand slam, kedua petenis pernah sembilan kali bertemu. Nadal berhasil memenangkan tujuh partai di antaranya.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER