Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia MotoGP Sirkuit Phillip Island Australia terpaksa membatalkan sesi latihan bebas kedua (FP2), Jumat (21/10) siang waktu setempat.
Penyebabnya adalah hujan lebat yang mengguyur sirkuit itu dan dianggap membahayakan jika FP2 tetap dilakukan.
Akibat pembatalan itu, tak semua pebalap menerimanya. Pebalap Movistar Yamaha Valentino Rossi menjadi yang paling emosi dengan pembatalan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, Rossi merasa tak mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki catatan waktunya di FP1. Pada sesi tersebut pebalap asal Italia itu memang terlempar ke posisi 20 atau kedua paling belakang.
Penyebabnya adalah kebingungan antara pemahaman Rossi dan tim Yamaha yang menggunakan patokan lap bebas, bukan lap keluar dan masuk atau melewati garis finis.
Seperti diketahui aturan menyebutkan motor yang menggunakan ban ekstra lunak dibatasi maksimal 10 lap. Selebihnya, catatan waktu tak akan dihitung jika melebihi 10 lap.
"Saya sudah melakukan catatan waktu yang sangat bagus, tapi mereka membatalkan catatan itu. Saya sengaja menggunakan ban ekstra lunak di depan karena saya tahu ban itu dan berpikir itu ban bagus kali ini karena suhunya hanya 10 derajat," ungkap Rossi seperti dikutip dari
Crash.
"Mereka mengatakan kepada saya: 'Anda hanya bisa melakukan maksimal 10 lap.' Dan, saya baru sembilan lap."
"Permasalahannya adalah, mereka juga menghitung lap keluar dan masuk sehingga dihitungnya malah 11 dan mereka menghancurkan seluruh upaya saya. Kini saya sekarang di posisi kedua terakhir."
Rossi adalah satu dari enam pebalap yang sempat meraih catatan waktu sebelum hujan turun dan FP2 dibatalkan. Namun, amat sulit bagi Rossi untuk menembus posisi 10 pebalap dengan catatan waktu tercepat di FP3, mengingat posisinya berada di urutan ke-20 pada FP1.
Di sisi lain, FP2 yang sejatinya harus dimanfaatkan Rossi untuk memperbaiki catatan, terpaksa dibatalkan karena hujan.
Sekadar catatan, terdapat 10 pebalap dengan waktu tercepat di FP3 yang langsung masuk ke kualifikasi kedua MotoGP.
Rossi pun berharap kondisi yang lebih baik untuk mengejar 10 besar di FP3, Sabtu (22/10) waktu setempat. Waktu di FP3 juga akan ditambah 15 menit sebagai kompensasi pembatalan FP2.
"Hasil siang tadi sama sekali tak berguna. Sangat disayangkan karena (posisi ke-20) bisa buruk besok (Sabtu) pagi. Jika saya tak bisa memperbaiki waktu saya, maka harus memulainya dari Q1 (kualifikasi pertama)," terang Rossi.
Kembali mempersoalkan pembatasan lap pada penggunaan ban eksta lunak, Rossi mengaku bingung dengan peraturan tersebut.
"Bagi saya, itu sangat aneh karena (ban ekstra lunak) itu memang bagus untuk trek (basah). Namun, Michelin khawatir karena di Brno ban ini bermasalah. Padahal, suhu di Brno memang 25 derajat di lintasan dan kering," tutur Rossi.
" Di sini (Phillip Island) merupakan tempatnya ban lunak. Kalau bukan di sini, Anda tak akan menggunakannya (ban ekstra lunak)," tuturnya.
Faktanya, Rossi menegaskan kembali bahwa catatannya sangat bagus menggunakan ban ekstra lunak di Sirkuit Phillip Island.
"Saya berakhir dengan waktu yang bagus dan Anda lihat itu merupakan ban baru. Jadi, sebenarnya bagi saya lebih berbahaya menggunakan ban lunak (dibandingkan ekstra lunak)," tutur Rossi.
(bac)