Jakarta, CNN Indonesia -- Rivalitas antara pendukung fanatik klub sepak bola Indonesia kembali memakan korban jiwa. Salah satu bobotoh--sebutan untuk pendukung Persib Bandung--dilaporkan tewas pada Sabtu (22/10) sore WIB.
Korban bernama Muhammad Rovi meregang nyawa saat hendak menyaksikan laga Persib menjamu Gresik United di Stadion Wibawa Mukti, Sabtu (22/10).
Wakil Ketua Koordinator Viking Cikarang Barat, Anggi Priatna, membenarkan tewasnya Bobotoh akibat diserang sekelompok pelaku. Namun, Anggi menjelaskan bahwa korban yang akrab disapa Omen tak terdaftar sebagai Viking Cikarang Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah korban memang berlokasi di Cikarang Barat, tepatnya di Babakan. Tapi ia tidak masuk sebagai anggota resmi Viking Cikarang Barat maupun Kalimalang, hanya simpatisan," ujar Anggi saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (24/10).
Anggi sendiri mengaku mendapat informasi dari rekan-rekannya mengenai kejadian tersebut.
"Kronologinya korban bertiga naik motor untuk menyaksikan pertandingan Persib. Korban berada di posisi paling belakang," ujar Anggi.
"Kemudian, ada sekitar 50 orang, ada yang beratribut The Jakmania, melempar mereka dengan helm, tepatnya di pintu 10 Jababeka. Almarhum yang berada di posisi paling belakang pun terjatuh dan sempat terseret motor."
Menurutnya, korban tewas setelah dikeroyok gerombolan pelaku penyerangan tersebut setelah terjatuh.
"Tak ada luka tusuk. Tapi korban diduga tewas akibat pukulan benda tumpul yang menghantam beberapa bagian tubuhnya," tutur Anggi.
Dua rekan korban yang menjadi saksi sempat melarikan diri menghindari serangan dari para pelaku tersebut.
"Setelah tak ada lagi pelaku penyerangan, dua temannya itu datang kembali untuk menyelamatkan korban. Tapi korban tak bisa terselamatkan ketika dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Daerah di Cikarang," terang Anggi.
Menurut keterangannya, korban juga sudah dimakamkan di dekat kediamannya di Cikarang pada Minggu (23/10) siang WIB.
"Pihak kepolisian juga sedang menyelidiki pelaku penyerangan tersebut dan sudah meminta keterangan dari dua saksi korban," ungkap Anggi.
Meski korban bukan anggota Viking, Anggi menerangkan, pihaknya tetap mengaku prihatin dan berharap pelaku penyerangan bisa segera ditangkap.
"Korban juga masih kelas tiga SMP (Sekolah Menengah Pertama). Kami tentu tetap merasa kehilangan atas insiden ini," ucap Anggi.
(bac)