Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Ducati Andrea Iannone merindukan semua hal soal balapan. Cedera pungung karena kecelakaan di GP Inggris pada awal September lalu memang telah memaksanya absen satu bulan. Ia hanya bisa menyaksikan empat balapan terakhir dari layar televisi.
Pada 25 September, Iannone telah memaksa dirinya sendiri untuk datang ke GP Aragon dan coba untuk mengemudian motor Desmosedici. Tapi sebagai konsekuensi, rasa sakit membuatnya tak bisa tidur dan lehernya kaku selama satu bulan.
Kini ia datang ke Sirkuit Sepang dan siap untuk kembali mencicipi rasa menggeber motor sekencang mungkin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merindukan semuanya, saya tahu bahwa motor kami bisa tampil bagus di GP Jepang dan saya berharap bisa menyumbangkan sedikit kewajiban saya, tapi saya malah berada di sofa... tapi saya harus menerimanya," kata Iannone, seperti dikutip dari
GPOne.
Menurut Iannone, ia sebenarnya tak merasakan sakit ketika beraktivitas sehari-hari. Tapi jika mengemudikan motor balap, maka setelahnya ia akan merasakan rasa sakit yang hebat.
"Setelah coba menunggangi motor di Aragon, leher saya kaku selama satu pekan dan punggung saya sangat sakit. Saya tak bisa tidur di malam hari," kata Iannone.
"Ini telah terjadi selama satu bulan dan terasa seperti telah berlangsung selamanya, meski retaknya tidak terlalu serius. Pada awal-awal, dokter mengatkan saya akan segera kembali mengendarai motor. Saya percaya pada mereka, tapi setiap kali saya mencoba, saya baru menyadari bahwa hal itu sangat sukar."
Iannone telah tiba di Sepang untuk mengikuti GP Malaysia akhir pekan ini. Dengan dua seri tersisa, ia kini duduk di peringkat sembilan klasemen sementara setelah lima kali gagal finis dan dua kali absen turun.
(vws)