Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal perselingkuhan Lin Dan bisa membuat atlet bulutangkis asal China tersebut kehilangan dukungan sponsor.
Lin Dan adalah satu dari tiga atlet paling populer di China setelah Yao Ming dan Li Na. Lin Dan yang terkenal pandai dalam membuat sponsor senang, ditaksir memiliki kekayaan mencapai US$32,5 juta dari berbagai merek yang mengikat kerja sama dengannya, seperti Oakley, Yonex, Montblanc, Pepsi, Gillette, Red Bull, Citroen, L’oreal, Tsingtao dan KFC.
Menurut Tom Eldsmen, anggota dari agensi pemasaran olahraga di Shanghai yang bekerja sama dengan Manchester United, Bundesliga dan Kobe Bryant, saat ini Lin Dan harus mulai mencemaskan sponsor-sponsornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Unggahan soal perselingkuhan Lin Dan telah mencapai satu miliar pembaca di Weibo (situs media sosial di China), levelnya sama dengan ketika Kobe Bryant mengumumkan pensiun. Sentimen di dunia maya juga sangat negatif," kata Elsden.
"Minim kemungkinan merek-merek yang mendukungnya akan merespons positif berita ini dan kami memperkirakan ada potensi finansial yang serius."
"Lin saat ini memiliki kontrak komersial senilai RMB 150 juta (setara Rp291 miliar), dan kami tak memprediksi mereka akan tetap bersama Lin Dan, sehingga kehilangan kontrak-kontrak itu akan sangat merugikan."
Perselingkuhan Lin Dan terungkap lantaran sebuah akun weibo bernama 'Detektif Zhao' mengunggah sebuah foto dan gambar bergerak dengan format GIF tentang pertemuan Lin Dan dengan seorang wanita.
Wanita yang tertangkap kamera bersama Lin Dan diketahui bernama Zhao Yaqi, seorang model dan aktris dari China. Lin Dan kemudian langsung mengungkapkan permintaan maaf secara terbuka lewat akun weibo miliknya.
Menurut Elsden, skandal ini nyaris tak pernah terdengar sebelumnya di China.
"Ini adalah salah satu skandal pertama yang menimpa atlet terkenal. Kepopuleran Lin Dan di China nyaris setara dengan Li Na, sehingga ini sangat mengejutkan."
"Atlet-atlet China biasanya dikontrak oleh pemerintah dan sering digunakan untuk mempromosikan kesuksesan negara dan diri mereka pribadi sebagai contoh. Untuk kepentingan negara, tipe-tipe skandal seperti ini biasanya tidak diungkap, sehingga ini adalah kasus yang sangat jarang," katanya.
(vws)