Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia akhirnya mengumumkan secara resmi pernyataan bahwa negara itu ingin mundur dari gelaran balap atau grand prix Formula One (F1).
“Perjanjian saat ini adalah dari 2016 sampai 2018. Jadi, ketika [kontrak] ini berakhir, tak akan ada lagi [F1 di Malaysia],” ujar Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia Nazri Abdul Aziz di gedung parlemen negara itu seperti dikutip dari
Reuters, Senin (21/11).
Dalam pernyataannya, Nazri mengatakan alasan negaranya memilih mundur dari gelaran F1 karena jumlah penonton yang terus menurun. Selain itu fakta bahwa ajang balap jet darat itu pun diinilai tak lagi menarik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelanjutan nasib F1 di Malaysia sendiri telah mengemuka sejak akhir bulan lalu. Ketika sirkuit Sepang menandatangani perpanjangan kontrak dengan Dorna untuk menjadi tuan rumah MotoGP, tentang F1 justru beredar kabar sebaliknya.
“Kami telah mengeluarkan 300 juta ringgit per tahun, tetapi bahkan tak balik modal 300 juta [untuk menggelar satu seri grand prix F1],” tukas Nazri.
“Tak ada balik modal di Grand Prix F1.”
Malaysia telah menjadikan sirkuit Sepang sebagai tuan rumah balap F1 sejak 1999 silam.
Bulan lalu CEO sirkuit Sepang mengatakan di tempatnya mampu menampung akomodasi hingga 120 ribu penonton. Namun, dalam gelaran terakhir GP Malaysia tahun ini hanya ada 45 ribu penonton. Rating televisi saat raceday di akhir pekan pun ternyata juga buruk. Sejauh ini seperti dilansir AFP, figur resmi menunjukkan bahwa ada penurunan jumlah penonton global untuk F1 hingga 200 juta sejak 2008 silam.
Bukan hanya itu, gelaran GP Malaysia pun dibayang-bayangi kemeriahan gelaran grand prix di negara tetangga, Singapura.
GP Singapura masih mendapatkan rata-rata 73 ribu penonton saat sesi grand prix di akhir pekan sejak 2008 lalu. Hal itu disokong juga hiburan yang mengundang musisi dunia.
Sementara itu Bos F1, Bernie Ecclestone membuka pernyataan bahwa Singapura pun berencana mundur dari gelaran GP F1.
(kid)