Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia akan menjamu Vietnam pada leg pertama semifinal Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (3/12). Koleksi gol kandang yang lebih banyak bakal menjadi target yang diusung pelatih Alfred Riedl.
Riedl berharap gawang tim Merah Putih tak kebobolan saat tampil di depan publik sendiri. Sebaliknya Boaz Solossa dan kawan-kawan diminta untuk mencetak gol tandang.
"Ketika Anda bermain di leg pertama, sangat penting untuk tidak kebobolan. Tapi jika Anda menang 5-0 atau 5-1, itu tidak masalah," kata Riedl.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gol di laga tandang itu penting. Sementara pada pertandingan kandang akan sangat bagus jika Anda menang meski hanya dengan skor 1-0 saja."
Riedl mengaku puas dengan reaksi pemain yang kembali agresif pada sesi latihan Rabu (30/11) pagi. Porsi latihan yang sehari sebelumnya hanya berlangsung selama 60 menit, kini ditingkatkan hingga 90 menit.
"Ini merupakan latihan terpanjang yang kami lakukan pekan ini, sekitar 90 menit," ujar Riedl.
Pada sesi latihan kali ini, Riedl membagi tim menjadi dua kelompok. Grup pertama fokus berlatih taktik menyerang dan penyelesaian akhir, sementara kelompok lainnya melalukan simulasi bertanding dalam situasi dua lawan dua sampai empat lawan empat.
Selain meningkatkan pola serangan, pelatih asal Austria itu terus membenahi lini belakang. Apalagi dua bek andalannya, Fachrudin Aryanto dan Yanto Basna, absen karena sanksi akumulasi kartu kuning.
"Dan Anda lihat dalam beberapa pertandingan terakhir serangan Indonesia jauh lebih baik ketimbang pertahanannya. Jadi kami juga harus berharap bisa mencetak gol," ucap Riedl.
Indonesia memiliki catatan buruk pada dua laga uji coba melawan Vietnam sebelum AFF 2016 bergulir. Kala itu, skuat Garuda hanya mampu bermain imbang 2-2 di Sleman dan takluk 2-3 di Hanoi.
Kini, kedua tim bakal kembali bentrok di turnamen resmi. Baik Indonesia maupun Vietnam dipastikan bakal tampil ngotot untuk meraih kemenangan demi menjaga asa lolos ke final turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu.
(jun/har)