Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta PSSI segera membenahi layanan pembelian tiket pertandingan timnas Indonesia. Kemenpora juga mendesak PSSI mencegah pergerakan calo tiket timnas Indonesia.
Dalam pernyataan resmi melalui situs resmi Kemenpora, Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, menyatakan pihaknya bisa memahami kalau Kiostix dipilih langsung pihak Thai Ticket Major (TTM) sebagai rekanan penjualan tiket leg pertama semifinal.
Namun, Gatot mengatakan PSSI seharusnya bisa melakukan supervisi terhadap Kiostix.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mendesak PSSI untuk tidak membiarkan buruknya pola penjualan tiket seperti itu, meskipun harus berkoordinasi dengan pihak lain baik internasional maupun mitra lokal," tulis Gatot.
"Menyadari bahwa sistem penjualannya secara online, PSSI harus mampu memastikan, bahwa kapasitas
bandwidth yang tersedia pada saat hari-hari penjualan harus dilipatkan secara memadai dengan tujuan untuk menjamin konektivitas internet berfungsi secara optimal."
Pernyataan resmi dikeluarkan Kemenpora menyusul adanya sejumlah suporter timnas Indonesia yang tidak kebagian tiket dan mendatangi Kantor Kemenpora untuk mengadu.
Ada sekitar 50 orang yang mencoba menemui Menpora Imam Nahrawi untuk menyampaikan keluhan mereka. Selain mengeluh karena tidak mendapatkan tiket setelah mencoba jalur online, atau mengantre sejak Jumat pagi di GBK, mereka juga kesal lantaran tiket disebut habis di tangan para calo tiket.
Permasalah calo juga menjadi keprihatinan Kemenpora. Gatot mengatakan PSSI harus mencegah pergerakan calo tiket timnas Indonesia.
"Mendesak PSSI untuk memperkecil peluang berkembangnya transaksi penjualan tiket yang sebagian di antaranya jatuh pada tangan calo-calo. Di banyak sektor jasa layanan masyarakat, hal tersebut bisa diatasi, dan demikian halnya yang harus dilakukan oleh PSSI," tulis Gatot.
"Mendesak PSSI untuk meminta pertanggunganjawaban pihak Kiostik yang secara teknis bertanggung-jawab dalam mekanisme penjualan tiket tersebut di Indonesia."
Gatot sendiri sempat menemui suporter timnas Indonesia di depan Kantor Kemenpora. Di hadapan sekitar 50 suporter, Gatot mengungkapkan keprihatinannya.
"Kami prihatin, tapi prihatin saja gak cukup. Teman-teman daerah dari pagi bahkan tengah malam sudah antre. Presiden sempat tanya itu antrien apa ke Pak Menteri (Menpora Imam Nahrawi) saat kami tadi berkunjung ke GBK. Pak Menteri jawab itu antrean demo tiket, " ujar Gatot.
(har/kid)