Jakarta, CNN Indonesia -- Timnas Indonesia sukses meraih hasil positif mengalahkan Vietnam 2-1 pada leg pertama semifinal Piala AFF 2016, di Stadion Pakansari Cibinong, Sabtu (3/12).
Salah satu hal yang menyedot perhatian dari susunan skuat timnas Indonesia adalah duet bek tengah. Tanpa kehadiran Rudolof Yanto Basna dan Fachrudin Aryanto karena akumulasi kartu, Pelatih timnas Indonesia memasang Manahati Lestusen dan Hansamu Yama Pranata sebagai duet bek tengah.
Hasilnya cukup gemilang, karena keduanya bermain cukup solid menahan gempuran-gempuran skuat Vietnam arahan Nguyen Huu Thang. Bahkan, Hansamu mampu mencetak gol pembuka timnas setelah menyundul sepakan pojok Rizky Rizaldi Pora pada awal babak pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai pertandingan, Riedl secara terbuka memuji dua bek timnas yang sejatinya menjadi pemain pelapis tersebut.
Di satu sisi adalah strategi tak lazim Riedl dengan memberi peran bek sentral kepada Manahati. Pasalnya, pria yang memperkuat PS TNI itu biasa dimainkan Riedl sebagai bek kanan. Namun, Manahati yang berasal dari Tulehu, Maluku, tersebut mampu menjalankan tugas dengan sangat baik.
Rupanya diakui Manahati, peran sebagai bek tengah memang tugas yang amat ideal baginya.
“Kalau saya boleh memilih, tentu akan memilih jadi stoper (bek tengah). Tapi semua berpulang kepada pelatih yang memiliki kewenangan penuh,” ungkap Manahati dengan senyum semringah usai pertandingan.
Posisi bek tengah memang sebenarnya sangat akrab dengan dirinya karena di PS TNI itulah pos bermain Manahati.
Beda pelatih tentu beda kebijakan. Riedl justru lebih sering memainkan Manahati sebagai bek sayap pada laga-laga persiapan Piala AFF 2016. Sementara pada Piala AFF 2014, pelatih asal Austria itu lebih banyak memainkan Manahati sebagai gelandang bertahan.
“Bek tengah sebenarnya peran asli saya karena di posisi itu lebih menantang. Yang jelas, saya tetap akan memberikan yang terbaik bermain di posisi mana pun," tukas Manahati.
Tentunya, ketangguhan pertahanan yang digalang Manahati dan Hansamu membuat bingung Alfred Riedl untuk menentukan duet bek sentral untuk leg kedua semifinal yang akan berlangsung di Hanoi, 7 Desember 2016.
(kid)