Edhy Bantah Silat Pimpinan Prabowo Alami Kemunduran

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Senin, 05 Des 2016 04:33 WIB
Ketua Penelitian dan pengembangan PB IPSI, Edhy Prabowo, membantah anggapan terpilihnya Prabowo Subianto menjadi indikasi kemunduran pencak silat Indonesia.
Ketua Penelitian dan Pengembangan PB IPSI Edhy Prabowo bantah prestasi pencak silat alami kemunduran. (CNN Indonesia/Arby Rahmat
Denpasar, CNN Indonesia -- Ketua Penelitian dan Pengembangan PB IPSI, Edhy Prabowo, membantah anggapan terpilihnya Prabowo Subianto lewat proses aklamasi dalam musyawarah nasional menjadi indikasi kemunduran pencak silat di Indonesia.


Prabowo menjadi calon tunggal dalam Musyawarah Nasional IPSI XIV di Bali, Sabtu (4/12) siang. Hal ini ototmatis membuatnya terpilih secara aklamasi dari 10 perguruan historis, 6 perguruan besar, dan 34 pengurus provinsi.

"Anda bisa lihat sendiri bagaiman IPSI selama ini, mundur atau tidak? Pergantian pemimpin yang terus-menerus juga kan tidak menjamin ada kemajuan. Silat ini bukan budaya demokrasi murni, kami bicara soal musyawarah mufakat," kata Edhy di sela-sela Munas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Musyawarah mufakat itulah yang kami junjung tinggi, silat itu berarti silaturahmi. Kami tidak mau rusak silahturahmi ini. Semua kembali kepada keputusan forum, semua berkembang di sana," katanya menambahkan.

IPSI, ucap Edhy, tidak melakukan intervensi dalam proses pemilihan ketua umum periode berikutnya.

"Pak Prabowo secara pribadi sudah mau istirahat, tapi siapa yang mau keluar uang belasan miliar untum pencak silat? Siapa yang mau menjamin semua kegiatan dengan anggaran miliaran? Kami berangkat ke luar negeri untuk kejuaraan dunia itu dengan biaya sendiri, makanya kita tidak usah hitung-hitungan karena nanti dijadikan omongan yang tidak baik," ucapnya melanjutkan.

Prabowo pertama terpilih menjadi Ketum PB IPSI pada 2004 silam. Pesaing Joko Widodo dalam pemilihan presiden Indonesia pada 2014 lalu tersebut telah menjadi Ketum PB IPSI selama tiga periode.

Periode ketiga kepemimpinan dirinya dikukuhkan dalam Munas PB IPSI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 27 Februari 2012.

"Usia beliau sudah diatas 60-an, beliau berhak istirahat. Tapi beliau tidak ingin kerja sama dan kebersamaan yang luar biasa bagus selama ini rusak hanya karena orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

"Penerus setelah Pak Prabowo? Ada, pasti banyak pilihannya dan beliau pasti sudah menyiapkan," ujar Edhy. (jun)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER