Denpasar, CNN Indonesia -- Ketum PB IPSI, Prabowo Subianto, ingin 'melantik' Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai pendekar utama pencak silat saat penutupan Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2016 di Bali pada 8 Desember mendatang.
Hal itu diutarakan dalam pidatonya di Musyawarah Nasional (Munas) IPSI XIV di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sabtu (4/12) siang. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga hendak meminta Jokowi untuk mengukuhkan dirinya sebagai Ketum IPSI terpilih periode 2016-2020.
"Dan saya mengundang Pak Jokowi (Presiden RI) untuk datang ke penutupan kejuaraan dunia, sekaligus secara resmi mengakhiri hasil Munas ini di acara penutupan nanti. Saya berharap Presiden Jokowi hadir, dari stafnya mengatakan beliau hadir. Mudah-mudahan betul demikian," tutur Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prabowo, sudah ada tradisi di IPSI bahwa Presiden Indonesia bakal mendapatkan gelar kehormatan dari IPSI.
"Dan di situ kalau saya jadi dikukuhkan sebagai Ketum yang akan datang, saya minta izin dari peserta Munas agar kita lanjutkan tradisi kita bahwa Presiden Republik Indonesia, siapapun dia yang menjabat, adalah Pendekar Utama Pencak Silat."
"Jadi saya minta izin agar beliau kita kukuhkan jadi Pendekar Utama Pencak Silat, dan saya minTa izin agar Panglima TNI dan Kapolri untuk bisa jadi pembina-pembina di Indonesia," katanya menambahkan.
Munas IPSI XIV berlangsung pada 4-6 Desember, sedangkan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 dimulai pada 3 sampai 8 Desember nanti. Sementara Festival Pencak Silat digelar pada 6-8 Desember mendatang. Seluruh rangkaian acara tersebut diadakan di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali.
Prabowo pertama terpilih menjadi Ketum PP IPSI pada 2004 silam. Prabowo kemudian terpilih menjadi Ketum PB IPSI selama tiga periode. Jadi, masa bakti 2016-2020 adalah periode keempat Prabowo memimpin IPSI.
"Tahap demi tahap dari Munas telah kita lakukan dengan baik, saya merasa terhormat dan dihormati para peserta Munas yang telah menerima laporan pertanggungjawaban saya. Dan saya mengerti kekurangan-kekurangan kita masih banyak, harapan kita tinggi, dan kemampuan kita terbatas," ucap Prabowo dalam sambutannya.
(ptr)