Jakarta, CNN Indonesia -- Claudio Ranieri yakin hasil seri yang didapat Leicester City di markas Stoke City, Sabtu (17/12) bisa jadi titik balik kebangkitan Leicester musim ini.
Leicester berada dalam posisi sulit saat menghadapi Stoke. Mereka tertinggal dua gol saat turun minum dan harus bermain dengan 10 orang lantaran Vardy terkena kartu merah.
Namun Leicester sukses mengakhiri pertandingan dengan hasil imbang lewat dua gol balasan di 16 menit terakhir. Leonardo Ulloa dan Daniel Amartey memastikan Leicester pulang dengan raihan satu poin di tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Leicester menunjukkan semangat yang luar biasa hari ini. Kami selalu percaya bahwa segala sesuatu masih mungkin terjadi dan pemain menunjukkan performa yang hebat."
"Terima kasih pada para pemain dan juga para suporter. Apa yang kami lakukan hari ini bisa jadi titik balik perjalanan kami," ujar Ranieri seperti dikutip dari situs resmi klub.
Ranieri mengakui kartu merah Vardy dan posisi 0-2 yang mereka dapatkan di babak pertama membuat mereka gugup.
"Kami terlihat gugup setelah kartu merah dan juga hukuman penalti. Namun setelah itu kami mampu bereaksi dengan baik di ruang ganti. Kami mampu tampil lebih disiplin di babak kedua," ucap mantan pelatih Valencia ini.
Meski memuji performa Leicester, Ranieri sendiri masih harus bekerja keras untuk meningkatkan performa timnya. Sebagai juara bertahan, Leicester gagal tampil bagus musim ini.
Tambahan satu poin dari markas Stoke membuat mereka mengoleksi 17 poin, tertinggal 26 angka dari Chelsea yang ada di puncak klasemen dan hanya berjarak tiga angka dari zona degradasi.
Padahal pada tahun lalu, Leicester sukses bersaing di papan atas saat memasuki Natal dan menjadi juara di akhir musim.
(ptr)