Jakarta, CNN Indonesia -- James Harden berhasil membawa Houston Rockets mengalahkan Dallas Maverick dalam lanjutan laga NBA, Selasa (27/12).
Namun, usai pertandingan yang dimenangkan Rockets dengan skor 123-107 tersebut, Harden menyatakan kekesalannya dengan permainan Maverick.
“Mereka tidak memiliki rasa hormat, para pemain dan pelatihnya tak profesional. Saya tak tahu apa masalah mereka,” tukas Harden seperti dikutip dari
ESPN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permainan kasar Maverick pada malam itu berawal dari bahu Andrew Bogut yang sengaja dihantam ke wajah Harden. Akibat hantaman tersebut Harden pun terjengkang di lantai lapangan. Ofisial lalu menyatakan ada pelanggaran dilakukan Bogut.
Kemudian permainan kasar Maverick tak berhenti di sana. Selanjutnya Justin Anderson yang terlihat memiting lengan Nene. Bahkan pelatih Mavericks, Rick Carlisle pun terlibat keributan.
Di kubu Rockets sendiri diisi para pemain yang tumbuh dalam permainan keras, permainan basket yang mengandalkan fisik. Mereka antara lain Harden dan Trevor Ariza yang tumbuh di Los Angeles. Kemudian Ryan Anderson yang tumbuh di Sacramento dan Patrick Beverley dari Chicago.
Beverley—yang tak bermain—menahan untuk pergi ketika dia sadar Carlisle mengabaikan jumpa pers usai laga.
“Jangn marah sama kami hai pelatih. Jadilah sebuah ikon, pelatih!Nikmati musim yang indah pelatih!” teriak Beverley menyindir.
“Saya hanya ingin melakukan pekerjaan saya, bermain dan tersenyum,” ujar Harden yang dalam laga itu menjadi pencetak gol terbanyak yakni 34 poin dan 11 assist.
“Namun ketika anda tak menghormati [kami] dan anda menyalahkan hal lain dan melakukan hal lain dibandingkan bermain basket, maka kita harus ‘ embawa [amarah]-nya ke tempat lain."
(kid)