Jakarta, CNN Indonesia -- Winger Persipura Jayapura Ferinando Pahabol menilai keberhasilan Mutiara Hitam menggenggam trofi Indonesian Soccer Championship (ISC) 2016 merupakan prestasi luar biasa dan harus dilalui lewat perjuangan keras lantaran tak adanya Boaz Solossa di pengujung turnamen.
Sempat terseok-seok di awal turnamen, namun Persipura perlahan bangkit dan sukses merenggut trofi ISC 2016. Persipura keluar sebagai juara setelah mengemas 68 poin mengungguli Arema Cronus dan Madura United yang berada di posisi kedua dan ketiga.
Gelar tersebut dirasa spesial oleh Pahabol. Sebab, trofi mampu diraih tanpa kehadiran sang kapten, Boaz Solossa di pekan-pekan terakhir ISC lantaran harus memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF pada November-Desember 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mutiara Hitam bahkan harus merelakan tampil tanpa diperkuat Boaz yang sudah keluar-masuk pemusatan latihan timnas mulai September 2016.
"Ketika Kaka Boaz dipanggil timnas, awalnya kami sempat kesulitan meraih kemenangan. Jujur, kami merasa sangat kehilangan sosok pemimpin dan pemain yang selalu berikan perbedaan di lapangan," kata Pahabol kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (5/1).
"Tapi, Puji Tuhan kami bisa bangkit pelan-pelan dan bisa juara ISC. Ini prestasi yang luar biasa karena kami bisa raih meski Kaka Boaz tidak ada (di akhir-akhir turnamen). Kami harus mengucap syukur pada Tuhan Yesus Kristus untuk hasil ini," sambungnya.
Kendati demikian, Pahabol berharap para personel Persipura tidak cepat puas dengan gelar ISC. Sebab, kompetisi resmi telah menanti dan rencananya akan digulirkan mulai Maret 2017.
Ia berharap Persipura bisa tampil lebih baik lagi di liga sesungguhnya dan sepak bola Indonesia bisa berjalan rutin tanpa harus ada konflik di kalangan pengurus PSSI dan Kemenpora yang berdampak pada sanksi pengucilan dari FIFA.
Mantan pemain Persiwa Wamena dan Persidafon Dafonsoro itu juga berharap kredibilitas wasit ditingkatkan untuk menjaga kualitas pertandingan.
"Saya harap liga baru nantinya berjalan sesuai statuta dan tidak ada sanksi lagi karena itu sangat mengganggu konsentrasi pemain," ujar pemain berusia 24 tahun itu.
(ptr)