Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Bali United Indra Sjafri mengatakan kebijakan PSSI yang akan mengurangi kuota pemain asing di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) tak akan berdampak buruk bagi timnya.
PSSI berencana menerapkan kebijakan pengurangan pemain asing di ISL musim depan. Dari slot empat pemain asing (3+1 pemain Asia), PSSI bakal menguranginya jadi tiga pemain asing (2+1 pemain Asia).
Menanggapi hal itu, Indra menilai kebijakan itu bukan hal mengejutkan. Indra mengatakan seharusnya kebijakan tersebut harus diterapkan PSSI untuk mendongkrak kualitas para pemain lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pemain lokal mendapat kesempatan lebih besar tampil dengan berkurangnya kuota pemain asing di setiap klub. Itu bagus untuk menit bermain mereka," ungkap Indra kepada
CNNIndonesia.com.Indra melanjutkan, selama ini Bali United justru jadi tim pertama yang berani lebih mengutamakan para pemain lokal, di samping pemain asing.
Bahkan, Bali United masih konsisten memberikan kesempatan luas kepada sejumlah pemain muda. Meski dalam klasemen akhir Indonesian Soccer Championship (ISC) A 2016 Serdadu Tridatu hanya menghuni peringkat 12.
"Secara prestasi di klasemen, kami memang tidak istimewa. Tapi jika melihat kebijakan kami yang tetap memberikan kepercayaan pemain muda, Bali United yang paling menonjol," Indra mengungkapkan.
"Lagi pula, kami tidak mementingkan klasemen musim lalu karena kompetisinya tidak resmi."
Indra mencontohkan saat dirinya memberikan kepercayaan kepada pemain muda macam Ricky Fajrin di skuat utama.
"Padahal Ricky Fajrin merupakan pemain pelapis saat masih di timnas U-19 ketika saya masih melatih," ungkapnya.
"Tapi coba tengok sekarang, Ricky bermain bagus di skuat utama Bali United," ucap Indra.
(har)