Jakarta, CNN Indonesia -- Bek tengah berdarah Papua Rodolof Yanto Basna langsung memberikan klarifikasi soal kisruh Arema FC. Yanto Basna dikabarkan meninggalkan Singo Edan setelah isunya menerima uang muka dari manajemen klub tersebut.
Mantan pemain Persib Bandung itu pun membantah kabur dari Arema setelah sudah ada kesepakatan dengan tim asuhan Aji Santoso.
"Perlu saya jelaskan beberapa hal yang ramai di media sejak kemarin terkait posisi saya dan Arema. Tidak benar jika dikatakan saya 'kabur'. Pada hari 'H' saya tidak bisa dikontak dari pagi sampai sore karena memang sedang istirahat," tutur Yanto Basna dalam keterangan resminya kepada media, Minggu (22/1) sore.
Bek Timnas Indonesia itu pun membantah kabar yang menyebut dirinya mengirim perantara untuk menyampaikan batal bergabung dengan Singo Edan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sore setelah beristirahat, saya sudah berkomunikasi lagi dengan coach Aji dan Pak Rudy Widodo (manajer Arema). Saya sendiri yang langsung komunikasi tanpa perantara atau agen seperti yang dituduhkan," ujar Yanto Basna.
"Hanya karena tidak bisa dikontak dari pagi sampai sore, tentu tak tepat jika saya dikatakan kabur. Anggapan itu tidak mengenakkan sekali karena seolah saya sudah melanggar perjanjian atau kontrak."
Yanto Basna pun menegaskan bahwa memang belum ada kontrak antara dirinya dengan Arema.
"Sampai kemarin, saya malah belum melihat draf kontrak sama sekali. Juga soal uang, belum ada serah terima uang kepada saya," ucap pemain 21 tahun tersebut.
"Misalnya DP (uang muka) juga tidak. Saya menerima fasilitas akomodasi penginapan dan tiket. Saya orang yang patuh pada hukum dan perjanjian," tutur Yanto Basna.
Pemain kelahiran Sorong, Papua Barat, itu pun menegaskan pantang baginya melanggar perjanjian tertulis yang sudah disepakati.
"Sebagai pemain profesional, saya akan selalu berusaha sekuat tenaga mematuhi segala perjanjian dan kontrak."
"Saya tentu tidak nyaman dengan kesalahpahaman seperti ini," kata pemain yang pernah memperkuat Timnas Indonesia U-19 itu.
Meski demikian, Yanto Basna merasa perlu menyampaikan permintaan maaf kepada Arema atas kesalahpahaman yang terjadi.
"Saya harus menerima juga bahwa ada pihak lain yang dirugikan karena kesalahpahaman ini. Untuk itu, sebagai orang dewasa yang sadar pentingnya introspeksi diri, dengan tulus saya meminta maaf, termasuk kepada manajemen Arema," jelasnya.
Di lain pihak, manajemen Arema ogah menanggapi klarifikasi yang disampaikan Yanto Basna terkait sengkarut kontrak di Arema.
"Saya tidak mau bahas soal Yanto Basna. Kami tidak ingin masalahnya jadi melebar kemana-mana. Saya anggap persoalan Yanto Basna sudah selesai," ujar Rudy Widodo kepada
CNNIndonesia.com. (har)