Jakarta, CNN Indonesia -- Petenis putri veteran Amerika Serikat, Venus Williams, menjadi petenis pertama yang melangkah ke final Australia Open 2017 setelah menumbangkan kompatriotnya, Coco Vandeweghe, di Rod Laver Arena, Melbourne, Kamis (26/1).
Dalam pertandingan selama 146 menit, Venus yang sempat kalah di set pertama berhasil meraih kemenangan impresif dengan 6-7(3), 6-2, dan 6-3 atas Vandeweghe.
"Ya, Tuhan. Kemenangan ini sangat berarti buat saya, lebih karena Vandeweghe bermain sangat baik. Dia bermain luar biasa dan saya lebih banyak main bertahan sepanjang pertandingan," ujar Venus seperti dikutip dari Reuters.
Venus melangkah ke final turnamen Grand Slam untuk kali pertama sejak tumbang di final Wimbledon 2009. Ketika itu, petenis 36 tahun tersebut kalah dari sang adik, Serena Williams.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laga puncak pada Sabtu (28/1) akan menjadi final pertama Venus di Australia Terbuka sejak 2003. Di final Australia Terbuka 2003, Venus juga dikalahkan Serena. Menariknya, Venus kembali berpeluang bertemu sang adik di laga final. Serena akan menghadapi petenis asal Kroasia Mirjana Lucic-Baroni di semifinal kedua.
"Luar biasa melihat Serena bermain tenis. Saya akan sangat senang melihat dia di ujung lapangan pada laga final Sabtu nanti," ucap Venus.
Venus yang memasuki Australia Terbuka sebagai unggulan ke-13, memiliki rekor buruk jika menghadapi Serena di final Grand Slam. Dari delapan pertemuan di final Grand Slam, Venus enam kali menelan kekalahan. Sementara dua kemenangan di raih Venus pada final AS Terbuka 2001 dan Wimbledon 2008.
(bac)