Jakarta, CNN Indonesia -- Dua kekalahan beruntun di Liga Primer menjadi sinyal kegagalan Arsenal dalam peta persaingan gelar musim ini. Sempat tampil trengginas di awal musim, namun The Gunners kembali ke habitatnya: tampil inkonsisten.
Theo Walcott dkk secara mengejutkan takluk 1-2 dari Watford di kandang sendiri dan dipermalukan Chelsea 1-3 di Stamford Bridge pada pekan lalu.
Kekalahan ini memperlebar jarak 12 poin dengan Chelsea yang kian kokoh di puncak klasemen. Sebuah situasi yang membuat Meriam London kemungkinan kembali gagal mengobati dahaga gelar Liga Inggris dalam 13 tahun terakhir.
 Foto: AFP PHOTO / Glyn KIRK Arsene Wenger terus mendapatkan tekanan dalam beberapa tahun terakhir. |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsenal yang kini berada di peringkat keempat dan berpotensi digusur Liverpool dan Manchester United yang hanya berjarak satu dan dua poin di bawahnya.
Kualitas manajer Arsene Wenger kembali dipertanyakan. Selain dianggap tidak memiliki variasi skema bermain, Wenger juga tak mampu menjaga stabilitas kekuatan tim ketika pilarnya digerogoti cedera.
Pelatih asal Perancis itu kelimpungan ketika sederet gelandang yang dimiliki absen. Selain cedera yang dialami Aaron Ramsey dan Santi Cazorla, Wenger juga tak bisa menggunakan jasa Granit Xhaka dan Mohamed Elneny.
 Foto: CNN Indonesia/Asfahan Yahsyi Dalam satu dekade terakhir, Arsenal hanya mampu menembus posisi empat besar di Liga Inggris. (CNN Indonesia/Asfahan Yahsyi) |
Xhaka harus menjalani larangan tampil empat laga dari FA akibat melakukan pelanggaran keras saat melawan Burnley pada 23 Januari. Sementara Elneny baru pulang ke Emirates usai membela timnas Mesir di Piala Afrika 2017.
Lini tengah Arsenal pun menjadi lubang yang mudah dieksploitasi Chelsea. Alex Chamberlain yang diplot mendampingi Francis Coquelin kewalahan bertarung dengan duet N'Golo Kante-Nemanja Matic.
Julukan Profesor yang melekat pada Wenger mulai pudar. Arsenal yang digadang bisa bangkit dari keterpurukan justru kembali ke habitatnya, berjuang meraih tiket ke Liga Champions musim depan.
Mental Tanpa PendampingDua kekalahan beruntun yang dialami Arsenal tak lepas dari buruknya mental pemain ketika harus berjuang tanpa kehadiran Wenger yang menjalani hukuman dari FA.
Wenger dilarang mendampingi timnya selama empat pertandingan setelah dianggap melakukan aksi tak terpuji ketika Arsenal menang lawan Burnley akhir bulan lalu.
 Arsene Wenger hanya bisa menyaksikan anak asuhnya berlaga dari tribune karena sanksi FA. (Reuters / John Sibley) |
Imbasnya, Theo Walcott dkk tak mampu tampil lepas tanpa didampingi Wenger di
bench. Mereka Lebih banyak melakukan kesalahan di wilayah sendiri dan kehilangan gairah ketika dalam situasi tertinggal gol.
Situasi ini menunjukkan bahwa Wenger gagal merawat mental juara di tim asuhannya. Pasukan Meriam London sering kali gagal mendulang poin penuh ketika menghadapi laga-laga berat.
Yang lebih menyedihkan adalah ketika harus tersandung melawan tim semenjana. Salah satunya kekalahan kandang dari Wadford pada awak Januari 2017.
Inkonsistensi Arsenal di bawah kendali Wenger masih akrab terjadi. Manajemen klub yang nyaris memecat Wenger pada akhir musim lalu tampaknya bakal ulang.
Gelandang Stoke City, Charlie Adam, menilai masa kejayaan Wenger di Liga Primer sudah lewat. Manajemen harus berani mengambil keputusan demi reformasi.
"Secara pribadi, saya kira Arsene Wenger harus mundur di akhir musim dan berkata: 'kita telah pergi sejauh yang kita bisa'. Ada kesempatan untuk orang lainnya," ujar Adam.
 Arsene Wenger terakhir kali mempersembahkan gelar Liga Inggris pada musim 2003/04. (Foto: AFP PHOTO / ODD ANDERSEN) |
Wenger telah menekuni karier sebagai manajer Arsenal sejak September 1996. Sebanyak 15 gelar bergengsi termasuk tiga trofi Liga Primer Inggris dan enam gelar juara Piala FA telah disumbangkan di lemari piala Arsenal.
Namun, semua prestasi yang telah dipersembahkan tak lagi dipandang spesial oleh banyak orang karena kesulitan meraih Liga Primer sejak terakhir kali direngkuh pada musim 2003/2004.
Menarik dinanti apakah masa pengabdian Wenger yang telah menginjak usia 20 tahun di Arsenal bakal terhenti di musim ini atau bahkan justru berlanjut tahun depan?
(jun/bac)