Empaskan Nadal, Roger Federer Rebut Grand Slam ke-18

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 29 Jan 2017 19:22 WIB
Lewat pertarungan lima set, Roger Federer yang kini berusia 35 tahun merebut Grand Slam ke-18 dalam kariernya sekaligus gelar Australia Terbuka kelima.
Roger Federer mengalahkan Rafael Nadal di final Australia Terbuka. (REUTERS/Thomas Peter)
Jakarta, CNN Indonesia -- Roger Federer merebut gelar Grand Slam ke-18 dalam kariernya setelah mengalahkan Rafael Nadal dalam pertarungan akbar lima set yang berlangsung selama lebih dari tiga jam, Minggu (29/1).

Federer di usia 35 tahun memenangi Australia Terbuka kelima dalam kariernya dengan skor 6-4 3-6 6-1 3-6 dan 6-3. Ia menorehkan total 20 servis as di laga ini.

Kedua petenis sendiri merebut hati penonton dengan pertarungan yang epik dengan pukulan-pukulan tajam seolah mereka masih berada di puncak kejayaan. Tak heran jika set kelima atau set penentuan dibuka dengan gemuruh tepuk tangan bagi kedua petenis yang telah mengumpulkan total 32 Grand Slam tersebut.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Federer sempat tertekan di set penentuan ketika Rafael Nadal mematahkan servisnya di gim pertama. Akan tetapi ia mampu bangkit dan akhirnya menang.

Final Australia Terbuka 2017 ini adalah pertemuan ke sembilan Federer dan Nadaldi final Grand Slam. Nadal unggul dari Federer dengan merebut enam kemenangan.

Bagi Federer yang tak bermain di paruh kedua musim 2016 karena sedang pemulihan operasi lutut, laga ini adalah final Grand Slam ke-28 dalam kariernya. Sebelumnya, ia pernah empat kali memenangi Australia Terbuka, yaitu pada 2004, 2006, 2007, dan 2010.

Sementara itu, Rafael Nadal pernah 21 kali ke final Grand Slam dengan memenangi 14 di antaranya. Nadal hanya satu kali memenangi Australia Terbuka yaitu pada 2009.

Jalannya Pertandingan

Ini adalah pertama kalinya dalam lima setengah tahun terakhir kedua petenis bertemu di final Grand Slam -- setelah final Perancis Terbuka 2011.

Federer langsung bermain agresif di gim pertama dan sering kali menerima bola di dalam garis lapangan. Petenis Swiss itu kemudian mematahkan servis Nadal di gim ketujuh ketika pengembalian Nadal melebar keluar. Skor pun menjadi 4-3.

Federer dengan konsenterasi penuh mampu menyelesaikan misinya di set pertama dan merebut skor 6-4 dalam waktu 34 menit.

Di set kedua, giliran Nadal yang memberi kejutan dengan langsung mematahkan servis Federer, bermain menyerang dan beberapa kali ke depan net. Di gim ketiga, Federer sempat terlihat akan balas mematahkan servis Nadal dengan dua kali mendapatkan advantage. Tapi pada akhirnya Nadal sukses menahan gempuran Federer dan memastikan skor 3-0.

Nadal kemudian kembali mematahkan servis Federer di gim selanjutnya dengan bermain sangat efisien dari balik garis baseline. Meski kemudian mematahkan servis Nadal, tak banyak yang bisa dilakukan Federer untuk menghentikan laju Nadal merebut set kedua dengan skor 6-3 dalam 42 menit.

Gim pertama set ketiga dibuka dengan upaya Nadal mematahkan servis Federer. Tiga kali Nadal mendapatkan advantage, tiga kali pula Federer membalikkannya dengan servis as. Pada akhirnya Federer mampu mengamankan angka dan memulai set ketiga dengan skor 1-0.  

Federer kemudian kembali bermain agresif, memotong bola pengembalian Nadal sehingga petenis Spanyol itu kesulitan mengatur ritme. Federer lalu dua kali mematahkan servis Nadal merebut set ketiga dengan mudah 6-1.

Di set keempat, Nadal kembali bangkit dan mematahkan servis Federer di game keempat. Satu pengembalian yang menyangkut di net dari Federer membuat Nadal dengan mudah merebut set keempat dengan skor 6-3.

Di set penentuan, Federer lengah di gim pertama sehingga Nadal langsung mendapatkan keuntungan bisa mematahkan servisnya. Federer sempat terlihat akan membalas mematahkan servis Nadal di gim selanjutnya dengan mengumpulkan poin 40 lebih dulu, tapi Nadal tetap bertahan dan bahkan balik merebut gim kedua.

Federer akhirnya mematahkan servis Nadal di gim keenam sehingga skor menjadi 3-3. Pukulannya yang tak bisa dijangkau Nadal lagi-lagi membuat penonton di Rod Laver Arena berdiri dan memberi tepuk tangan.
 
Gim keenam menjadi titik kebangkitan Federer dan ia pun tak terbendung lagi hingga merebut poin terakhir.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER