Jakarta, CNN Indonesia -- Bintang kemenangan 3-0 Manchester United atas Leicester City, Henrikh Mkhitaryan, mengatakan timnya terpaksa melakukan perubahan strategi di atas lapangan pada pertandingan di Stadion King Power, Minggu (5/2).
Memulai pertandingan mengandalkan formasi 4-4-2 dengan Zlatan Ibrahimovic dan Marcus Rashford sebagai duet striker, manajer MU Jose Mourinho kemudian mengubah strategi di pertengahan babak pertama setelah timnya kesulitan mencetak gol.
MU kemudian menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan Mkhitaryan bermain di belakang Ibrahimovic. Hasilnya positif. MU kemudian mencetak dua gol lewat Mkhitaryan pada menit ke-42 dan Ibrahimovic dua menit kemudian.
“Itu sesuatu yang sudah kami siapkan sebelum pertandingan,” ujar Mkhitaryan kepada Sky Sports ketika ditanya mengenai perubahan strategi di babak pertama. “Manajer (Mourinho) mengatakan, jika menggunakan dua striker tidak berfungsi, kami harus berusaha mengubah formasi. Jadi ini bukan suatu yang baru.”
 Jose Mourinho mengubah formasi MU dari 4-4-2 menjadi 4-2-3-1. ( Reuters / Darren Staples) |
Mkhitaryan yang terpilih sebagai
man of the match laga di Stadion King Power, mengaku senang bisa membayar kepercayaan yang diberikan Mourinho.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Manajer (Mourinho) berpikir lebih baik saya bermain di belakang striker, jadi ini keputusan dia. Saya setuju dan berusaha memberikan yang terbaik,” ucap Mkhitaryan.
Mkhitaryan berhasil mencetak gol ketiganya di Liga Primer. Data Sky Sports menunjukkan Mkhitaryan sukses menciptakan tiga peluang saat melawan Leicester dan satu peluang tersebut berujung pada gol Juan Mata. Mkhitaryan juga punya akurasi umpan hingga 88 persen.
Kemenangan atas Leicester membuat MU semakin dekat dengan posisi empat besar Liga Primer. The Red Devils kini mengoleksi 45 poin dengan tetap di posisi keenam, hanya terpaut dua poin dari Arsenal yang menduduki peringkat empat.
(har)