Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Susy Susanti mengaku memiliki pekerjaan rumah untuk memilih atlet yang berlaga di Kejuaraan Dunia dan SEA Games 2017 ini.
Untuk tahun ini, Kejuaraan Dunia dan SEA Games berlangsung dalam rentang waktu yang sama. Kejuaraan Dunia berlangsung pada 21-27 Agustus sedangkan SEA Games akan diselenggarakan pada 19-31 Agustus.
Dengan kondisi tersebut, maka Susy harus memilih pemain dengan cermat untuk menghadapi dua ajang penting itu.
"Untuk tahun ini, Kejuaraan Dunia dan SEA Games berlangsung dalam pekan yang sama. Itu berarti kami harus memilih pemain mana yang berangkat ke Kejuaraan Dunia dan pemain mana yang akan berangkat ke SEA Games."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya juga kami harus melihat mana pemain yang lolos ke Kejuaraan Dunia," tutur Susy kepada CNNIndonesia.com.
Dalam tiap gelaran SEA Games, bulu tangkis selalu jadi tambang emas bagi Indonesia. Indonesia pun selalu sukses jadi negara dengan medali emas terbanyak di cabang olahraga bulu tangkis. Pada edisi dua tahun lalu, Indonesia meraih 3 emas, 2 perak, dan 4 perunggu.
"Bila bicara gengsi, tentu Kejuaraan Dunia lebih bergengsi dari SEA Games. Namun dalam ajang SEA Games ada target yang harus dipenuhi oleh bulu tangkis dan PBSI."
"Tetapi negara lain di Asia Tenggara pasti punya masalah yang sama dengan Indonesia terkait seleksi pemain menuju SEA Games," ujar Susy.
Dua tahun lalu, Indonesia sendiri memilih untuk tidak menurunkan pemain-pemain papan atas seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Tanpa tiga kekuatan utama di nomor ganda tersebut, Indonesia tetap sukses mengamankan emas di nomor ganda putra lewat Angga Pratama/Ricky Karanda, emas ganda campuran lewat Praveen Jordan/Debby Susanto, dan dua medali perunggu ganda putri lewat Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi dan Maretha Dea Giovani/Suci Rizky Andini.
(bac)