ANALISIS

John Stones, Jenderal Lini Belakang yang Menyedihkan

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 22 Feb 2017 09:33 WIB
John Stones tampil buruk saat mengawal lini pertahanan Manchester City. Ia terlibat dalam tiga gol yang dibuat oleh AS Monaco.
John Stones tampil buruk ketika Manchester City mengalahkan AS Monaco. (Reuters / Darren Staples)
Jakarta, CNN Indonesia -- John Stones adalah harapan. John Stones adalah masa depan. Namun sejauh ini Stones sering melahirkan kekecewaan.

Stones didatangkan Manchester City dari Everton dengan nilai 55,6 juta euro. Jumlah tersebut membuat Stones jadi bek termahal kedua di dunia setelah David Luiz.
Jumlah uang tersebut bukanlah masalah besar bagi The Citizens yang bergelimang kekayaan. Tetapi jadi sebuah ganjalan ketika performa Stones masih mengecewakan.

Ada harapan besar agar Stones bisa menjelma jadi bek tangguh Inggris dan juga ikon klub seperti Tony Adams, John Terry, dan Rio Ferdinand. Namun yang ditampilkan Stones di lapangan adalah kecanggungan, kekikukan, dan kegugupan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada laga lawan AS Monaco pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Selasa (21/2), terlihat jelas bagaimana Stones tak tampil layaknya sebagai jenderal lini belakang dan pemimpin masa depan. Stones selalu terlibat dalam tiga gol yang berhasil digelontorkan Monaco di laga tersebut.

Pada proses gol pertama, Stones terlihat kebingungan untuk mengambil tindakan. Matanya tertuju pada Radamel Falcao, namun ia tak tahu pasti apa yang harus dilakukan. Stones sempat ingin mengambil jebakan offside dengan maju beberapa langkah ke depan, tetapi ketika bola ada di kaki Fabinho, Stones sadar ia mengambil keputusan yang salah.

John Stones gagal menjaga pergerakan Radamel Falcao ketika mencetak gol pertama AS Monaco.John Stones gagal menjaga pergerakan Radamel Falcao ketika mencetak gol pertama AS Monaco. (Reuters / Phil Noble)
Stones kembali mundur namun ia tak lekas kembali menempel ketat Falcao. Ia hanya berlari menuju arah gawang sedangkan Falcao berada satu meter di sisi kirinya. Saat Fabinho melepaskan umpan akurat ke arah Falcao, maka Stones tak bisa berbuat apa-apa selain hanya jadi saksi mata lahirnya gol sundulan Falcao.

Seolah tak sadar akan kesalahannya gol pertama, Stones kembali mengulanginya di proses gol kedua. Berawal dari umpan jauh Fabinho di lini tengah, Stones tak sigap saat Kylian Mbappe Lottin yang ada dalam pengawasannya melakukan sprint menyongsong bola yang melewati kepala Nicolas Otamendi.

Stones bukannya ikut berlari menempel Lottin namun malah kembali berlari ke arah gawang dan seolah menyerahkan penjagaan pada Otamendi yang tak tahu ada Lottin tengah berlari dari belakang.

Lottin melepaskan tembakan keras yang tak mampu dihalau oleh Willy Caballero. Dan apa yang bisa dilakukan Stones dalam keadaan itu? Memungut bola yang sudah menggetarkan gawang Manchester City.

Gol ketiga Monaco yang dicetak Falcao kemudian jadi bukti jelas bahwa Stones masih jauh dari harapan. Gol ini bermula dari umpan jauh Thomas Lemar ke sisi kanan pertahanan City. Stones melakukan tugasnya dengan benar untuk terus membayangi Falcao.

John Stones gagal meredam aksi Radamel Falcao di laga lawan AS Monaco.John Stones gagal meredam aksi Radamel Falcao di laga lawan AS Monaco. (AFP PHOTO / PAUL ELLIS)
Bek 22 tahun itu seolah sadar dirinya sudah dapat sorotan usai dua gol sebelumnya yang bersarang ke gawang City. Namun ia dengan mudahnya terkecoh oleh Falcao. Tekel yang coba dilakukan Stones pun seolah sekadar upaya agar dirinya terlihat seolah sudah berusaha.

Setelah melewati Stones dan berhadapan satu lawan satu dengan Caballero, Falcao lalu melepaskan tembakan lob indah yang tak mampu dijangkau kiper Manchester City itu. Bagaimana dengan Stones? Ia sedang terduduk seperti halnya penonton sepak bola yang bersantai di sofa melihat keindahan gol Falcao.

Pada akhirnya Stones bisa sedikit berlega hati karena ia juga mampu mencatatkan namanya di papan skor. Golnya di menit ke-77 membawa The Citizens berbalik unggul 4-3 dan akhirnya menyudahi pertandingan dengan kemenangan 5-3 setelah Leroy Sane mencetak gol.

Gol yang dicetak John Stones setidaknya sukses membuat penggemar Manchester City tak terlalu menyoroti performa buruknya di lini belakang.Gol yang dicetak John Stones setidaknya sukses membuat penggemar Manchester City tak terlalu menyoroti performa buruknya di lini belakang. (Reuters / Lee Smith)
Gol Stones tersebut sangat berarti besar karena meningkatkan mental bertanding Sergio Aguero dan kawan-kawan di 10 menit terakhir. Namun Stones harus ingat ucapan bek pengalaman Real Madrid, Sergio Ramos.

"Saya senang bisa membantu Real Madrid memenangkan pertandingan lewat gol-gol menentukan di akhir pertandingan. Hal itu tak lepas dari semangat pantang menyerah yang ada dalam diri ini."

"Namun tugas utama bek adalah bertahan dan mencegah timnya kebobolan," ucap Sergio Ramos.

Stones harus ingat kalimat Ramos dan merenungi performa menyedihkan yang ia tampilkan di lini pertahanan bersama Manchester City. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER