Jakarta, CNN Indonesia -- Muhammad Fadli sukses menjalani debutnya sebagai atlet paracycling dengan torehan positif pada Kejuaraan Asia yang berlangsung di Bahrain, Sabtu (25/2). Meski tak berhasil jadi juara, Fadli sukses mencatat waktu yang kompetitif dan bisa jadi indikasi dirinya bisa meraih sukses di masa depan.
Fadli turun di kategori C dan mencatat waktu 24 menit 1,89 detik, membuatnya menorehkan catatan waktu terbaik keempat secara keseluruhan. Catatan waktu di lomba debutnya ini dianggap sebagai sebuah sinyal positif bagi masa depan Fadli di dunia balap sepeda.
“Penampilan Fadli terbilang cukup baguskarena ini adalah kompetisi pertamanya di dunia balap sepeda.Dari segi mental, Fadli terlihat begitu bersemangat.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tak ada ketegangan dan ia terlihat begitu menikmati momen-momen sebelum perlombaan. Mungkin hal itu lantaran ia sudah terbiasa turun di ajang balap motor,” ujar manajer tim Budi Saputro.
Dengan debut yang kompetitif, Budi yakin ISSI bisa lebih mempersiapkan Fadli lebih matang di kompetisi-kompetisi berikutnya. Tiga urutan teratas di kategori C ditempati oleh pebalap India, yaitu Abhishek, Shah Divij, dan Singh Harinder.
“Ajang ini bukan hanya yang pertama bagi Fadli, melainkan juga bagi ISSI. Kami belum tahu secara detail kekuatan lawan dan saat ini kami tahu bahwa Tim India merupakan lawan dengan kualitas yang sangat bagus,” tutur Budi.
Para peserta kelas C sendiri dibagi berdasarkan kategori level keterbatasan para pebalap, mulai dari C1 dengan keterbatasan paling parah hingga C5 dengan keterbatasan paling ringan. Fadli sendiri yang kakinya diamputasi dari lutut masuk dalam kategori C4.
Untuk memastikan bahwa perlombaan berlangsung adil bagi para pebalap kategori C, UCI sudah menetapkan indeks performance factor yang berbeda untuk tiap kategorinya sehingga catatan waktu yang dihasilkan para pebalap dikalikan indeks performance factor yang melekat pada kategori tempat mereka berada.
Fadli sendiri baru mempersiapkan diri secara serius untuk mengikuti ajang ini sejak awal tahun 2017. Sebelum terjun ke dunia paracycling, Fadli adalah pebalap motor papan atas di Indonesia.
Namun kecelakaan yang dialaminya pada Juni 2015 membuat dirinya cedera parah. Kakinya diamputasi pada awal 2016 dan sejak saat itu Fadli berjuang keras untuk bisa kembali bangkit.
Lewat tekad kuatnya, Fadli tak hanya bisa kembali berjalan, melainkan juga bisa mengendarai motor dan mobil, bahkan bisa bersepeda hingga akhirnya PB ISSI memberikan dukungan terhadapnya untuk menekuni dunia balap sepeda secara serius.
(ptr)