Pencetus GFNY: Trek Mendaki Lombok Sangat Ekstrem

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Minggu, 02 Okt 2016 16:54 WIB
Lidia Fluhme telah berpengalaman bertahun-tahun menjajal ajang balap sepeda. Ia menilai, rute Lombok salah satu yang paling sukar ia tempuh.
Pasangan suami istri asal New York Uli Fluhme dan Lidia Fluhme menjadi pencetus ajang roadrace gran fondo dengan nama GFNY. Mereka pun menyasar Indonesia sebagai salah satu arena GFNY. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lima tahun lalu, Uli dan Lidia Fluhme memiliki sebuah gagasan yakni menggelar ajang balap sepeda jalanan jarak jauh selama sehari di kota mereka, New York City, Amerika Serikat.

Akhirnya, Uli dan Lidia, dua Newyorker—sebutan untuk warga di New York City—itu pun mencetuskan sebuah gran fondo dengan nama Gran Fondo New York. Konsep GranFondo yang sebelumnya kali pertama dilakukan di Italia pada 1970 silam itu pun berhasil digelar di New York, dan diberi nama GFNY pada 2011 silam.

Setelah itu, pada 2014, Uli dan Lidia yang memang berpengalaman besar dalam ajang road bike itu pun menerima gagasan untuk memperluas gerakan GFNY. Akhirnya sembilan seri GFNY digelar selama hampir setahun sebelum ditutup dalam ajang puncak, GFNY Championship yang digelar di New York City pada 21 Mei tahun depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu dari seluruh seri menuju GFNY Championship itu adalah GFNY Indonesia yang digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (2/10).

Uli yang memiliki pengalaman selama 15 tahun dalam ajang Gran Fondo, ikut berpartisipasi dalam rute 80 kilo meter pelaksanaan GFNY Indonesia—yang merupakan ajang pertama di Asia.

Sementara itu Lidia yang tujuh kali melalap Ironman Hawaii ikut menggowes sepedanya dalam ajang GFNY Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Lidia yang sudah lebih dari dua dekade menjadi New Yorker itu pun mengikuti rute Gran Fondo yang terentang sepanjang 180 km. Dalam ajang GFNY Indonesia ini terdapat dua tipe rute, yang pertama adalah Gran Fondo atau kompetitif yang memutar sejauh 180 km, dan Medio Fondo yang memutar sejauh 80 km.

“Ya sangat menyenangkan. Panoramanya luar biasa, bisa bertemu warga yang beraneka di jalan, budayanya juga,” kata Lidia di depan garis finis GFNY Indonesia kepada CNNIndonesia.com.

Saat ditanyai soal rute, Lidia mengaku kaget dengan rute GFNY Indonesia yang ia lalui. Meski begitu, Lidia pun merasa tertantang dan menikmati.

“Ya, pendakiannya. Selain panas [cuaca], pendakiannya sangat ekstrem,” kata dia. “Yang paling ekstrem…pendakiannya. Ini yang terekstrem yang pernah saya lalui,” katanya.

Total, berdasarkan perhitungan panitia di meja registrasi, dalam ajang GFNY Indonesia diikuti 600 orang baik dari dalam maupun luar negeri. Dari jumlah tersebut, terbagi kembali menjadi dua penjelajah rute yakni pada rute 80 km terdapat sekitar 200 orang, dan 400 orang di kelas 180 km. Untuk peserta lokal ada sekitar 400 orang, dan sisanya dari Mancanegara.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER