Superliga 2017: Cari Nafkah atau Pengalaman?

Arby Rahmat | CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2017 10:46 WIB
Tak bisa dipungkiri, ajang Superliga Badminton 2017 menyuguhkan hadiah cukup menggiurkan bagi para pebulutangkis. Tapi tak selamanya uang jadi motivasi.
Djarum Superliga 2017 menyajikan hiburan bagi penonton dengan menyajikan partai-partai penuh bintang. (CNNIndonesia.com/M. Arby Rahmat Putratama)
Surabaya, CNN Indonesia -- Djarum Superliga Badminton 2017 yang baru saja berakhir pada 26 Februari menyisakan berbagai cerita. Salah satunya adalah tentang motivasi para pemain yang mengikuti turnamen edisi keenam tersebut.

Total lebih dari Rp20 miliar digelontorkan untuk menggelar ajang itu di DBL Arena Surabaya sejak 19 Februari. Dua puluh klub lokal dan asing berlomba-lomba untuk memperebutkan total hadiah Rp3,3 miliar.

Masing-masing klub pun mendapat subsidi dari sponsor utama, Djarum Foundation, sebesar US$6 ribu untuk mendatangkan pemain asing. Tujuannya untuk menambah daya tarik ajang tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pebulutangkis asal Rusia yang bermain untuk tim Musica Champions, Vladimir Ivanov, sudah tiga kali bermain di Superliga sejak 2013. Ia mengaku senang bisa bergabung dengan tim yang tahun ini berhasil merebut gelar juara keempat secara beruntun.

"Ini adalah pengalaman yang baik bagi saya. Di sini ada pemain-pemain berkelas seperti Lee Yong Dae, Kim Sa Rang dan kami bertanding melawan tim yang kuat. Turnamen ini cukup bergengsi karena kali ini banyak pemain 10 besar dunia juga pemain-pemain berbakat Indonesia seperti Anthony Ginting dan Jonatan Christie," kata Ivanov kepada CNNIndonesia.com.

"Ajang ini komersil, tapi tidak masalah bagi saya. Banyak pebulutangkis profesional ikut ajang ini karena uang. Saya memiliki keluarga, anak. Ajang ini memberikan pendapatan yang baik bagi kami," katanya menambahkan.

Djarum Superliga 2017 diikuti oleh pemain-pemain bintang dan juga pemain muda. Djarum Superliga 2017 diikuti oleh pemain-pemain bintang dan juga pemain muda. (CNNIndonesia.com/M. Arby Rahmat Putratama)
Ivanov enggan mengungkapkan pendapatan yang ia dapat di turnamen itu. Akan tetapi, secara terpisah rekan setimnya, Fajar Alfian, mengungkapkan kisaran pendapatan baik pemain lokal dan asing.

Fajar mengaku turnamen tersebut mengasah mentalnya dalam bertanding dan persiapan untuk tampil di Piala Thomas. Ia berpikir tidak masalah ikut turnamen ini meskipun tidak mempengaruhi posisinya di peringkat dunia.

"Buat menambah uang jajan, lumayan sih. Kalau juara seperti saya ini bisa dapat US$10 ribu per pemain. Mungkin beda-beda juga sih per pemain, tapi rata-rata pemain lokal segitu dapatnya. Pemain asing lebih tinggi lagi," ungkap Fajar.

Kendati demikian, sebagian besar pemain muda asal Indonesia yang tampil di sana bukan hanya sekadar mencari pendapatan, tapi juga mencari ilmu. Pasalnya, tak semua pemain dari klub-klub yang ada punya kesempatan bertanding di ajang di level Grand Prix atau Superseries dan bertemu pemain papan atas.

Seperti tunggal putra tim Mutiara Cardinal, Panji Ahmad Maulana, yang menilai ajang tersebut sebagai tempat mencari pengalaman bertanding melawan pemain kelas dunia.

"Tidak masalah ikut ajang komersil. Tampil jadi lebih lepas dan ingin mengalahkan lawan yang ada. Saya tidak pikir uangnya atau dapat berapa, yang penting bela klub. Balas budi sama klub," ucap Panji.
Musica Champions menjadi juara Superliga 2017 setelah mengalahkan Djarum Kudus di final. Musica Champions menjadi juara Superliga 2017 setelah mengalahkan Djarum Kudus di final. (CNN Indonesia/M. Arby Rahmat Putratama H)

Senada, rekan  setim Panji, Gregoria Mariska Tanjung pun mengatakan manfaat dari mengikuti turnamen itu adalah dirinya dapat mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari pemain asing. Ia pun menyadari permainannya di lapangan masih jauh dari kata sempurna.

"Permainan saya sendiri kurang konsisten. Saya awal bisa main cepat, tapi kemudian kadang gampang ngedrop. Jadi kurang konsisten sama pola main saya," ujarnya.

Tim putra Musica Champions keluar sebagai juara Superliga 2017, sedangkan gelar juara tim putri diraih Mutiara Cardinal.

Masing-masing tim tersebut pun mendapat uang hadiah sebesar US$60 ribu atau sekitar hampir Rp800 juta.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER