Jakarta, CNN Indonesia -- Cedera patah tulang hidung membuat Rudolf Yanto Basna tidak bisa maksimal ketika mengikuti seleksi tahap kedua Timnas Indonesia U-22, Selasa (28/2). Basna dilarang pelatih Luis Milla untuk menyundul bola.
Cedera hidung yang dialami Basna terjadi ketika membela klubnya, Sriwijaya FC, di babak perempat final Piala Presiden 2017, Minggu (26/2). Ketika itu dia berbenturan dengan pemain Arema FC, Cristian Gonzales, sehingga membuat tulang hidungnya patah.
Selama menjalani seleksi hari pertama, Basna justru terlihat agresif. Mantan pemain Persib Bandung itu bahkan kerap menyundul bola yang datang ke arahnya. Namun, hal itu dianggap berbahaya oleh Milla mengingat kondisi Basna yang sedang cedera.
"Memang agak sedikit sakit, tapi tidak terlalu masalah. Pelatih juga minta saya buat tidak sundul bola, karena kondisi saya masih seperti ini," ujar Basna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Yanto Basna cedera hidung setelah berbenturan dengan Cristian Gonzales. (CNN Indonesia/ M. Arby Rahmat Putratama H) |
Basna merupakan salah satu penggawa Timnas Indonesia di Piala AFF 2017 di bawah asuhan pelatih Alfred Riedl. Bek 21 tahun itu mengatakan menyebut materi latihan yang diberikan Milla berbeda dari era Riedl. Kondisi itu membuat Basna harus beradaptasi ulang.
"Ya, permainannya cukup cepat. Saya rasa pemain masih harus beradaptasi dulu. Tapi, tidak ada masalah. Yang jelas harus mengikuti apa kata pelatih. Sebab, pelatih sekarang punya permainan yang berbeda, pelatih sebelumnya juga berbeda. Ya, tinggal adaptasi saja," terangnya.
Milla sendiri mengaku sudah berbicara dengan Basna sebelum mengizinkan bek kelahiran Sorong itu menjalani latihan.
"Basna sehat dan mengaku siap ikut seleksi, hanya hidungnya bermasalah. Ketika seleksi kami tanya ke pemain siap tidak untuk latihan dan kondisinya bagus. Itu yang terjadi dengan Basna sehingga kami kasih kesempatan dia untuk main," ucap Milla.
(bac)