Jakarta, CNN Indonesia -- Ghifari Vaiz Aditya kembali dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas. Panggilan Indra Sjafri jadi kesempatan yang ketiga kalinya bagi pemain asal SSB ASIFA (Sekolah Sepak Bola Aji Satoso International Football Academy).
Panggilan seleksi pertama datang ke Vaiz saat Fakhri Husaini mencari pemain U-19. Ia juga kembali dipanggil saat Eduard Tjong mencari pemain, juga untuk Timnas U-19. Sayang, ia tidak lolos di keduanya.
"Mungkin belum rezeki. Tapi, kegagalan itu membuat saya punya motivasi untuk bisa lolos tahun ini," kata Vaiz kepada CNNIndonesia.com usai latihan seleksi perdana Timnas U-19 di NYTC (National Youth Training Centre) Sawangan, Depok, Rabu (1/3).
Pemain yang baru akan genap 18 tahun pada Mei 2017 mendatang itu mengaku persaingan di dalam seleksi kali ini cukup ketat. Tak ayal, ia harus bersaing dengan 40 pemain lagi yang pernah tampil dan membawa gelar juara di Piala Soeratin maupun Gothia Cup 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berusaha buat mengejar cita-cita semaksimal mungkin. Saya akan mengikuti seluruh instruksi pelatih dan semua persiapannya supaya bisa lolos," kata Vaiz.
Soal pelatih, kata Vaiz, kali ini Indra meminta agar para pemain seleksi bermain umpan pendek. Sentuhan bola pun dibatasi maksimal hanya dua kali.
Begitu juga pergerakan dari pemain. Indra, aku Vaiz, meminta agar pemain bisa berpikir cepat untuk menentukan kapan waktunya mengontrol bola dan kapan waktunya melepas bola.
Bagusnya, sebelum datang ke Jakarta mengikuti seleksi, Vaiz sudah mendapatkan pesan dari pelatihnya di SSB ASIFA, Aji Santoso.
"Kata
coach Aji, saya harus disiplin. Ikutin apa kata
coach Indra. Kami dari ASIFA ada tujuh orang dan semua diberikan pesan yang sama," tukasnya.
(bac)