Silvio Berlusconi dan Tiga Dekade Bersama Rossoneri

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2017 13:16 WIB
Kedatangan pertama Silvio Berlusconi ke markas AC Milan pada 1986 silam diiringi hujan. Tiga dekade kemudian, ia masih menjadi presiden AC Milan.
Silvio Berlusconi membeli AC Milan pada 20 Februari 1986 dan kini telah berada tiga dekade di Milan.(AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah keputusan yang diambil hari ini, bisa jadi sejarah hebat di masa depan.

Pada 8 Juli 1986, sekitar 10 ribu penggemar AC Milan berkumpul di Arena Civica. Hujan turun dari langit ketika pemandu acara meminta para penggemar AC Milan untuk melihat ke udara.

Helikopter datang dan mendarat. Di dalamnya muncul Franco Baresi disusul pemain-pemain AC Milan lainnya. Lalu, muncul sosok yang ditunggu kedatangannya sejak lama: Silvio Berlusconi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari itu Berlusconi resmi diperkenalkan sebagai Presiden AC Milan. Sang konglomerat dengan lantang berkata dia adalah penggemar AC Milan sejak lama dan Berlusconi menjanjikan kebangkitan.

Beberapa bulan sebelumnya, 20 Februari 1986, Berlusconi sepakat membeli Rossoneri. Tim Merah-Hitam yang dibeli oleh Berlusconi itu memang tim besar, namun ketika Berlusconi datang, Milan adalah tim besar yang terluka.

Milan dua kali terkena degradasi di awal era 80-an. Pertama, karena mereka terindikasi terlibat dalam pengaturan skor dan yang kedua karena mereka tak cukup hebat dalam hal kualitas tim di atas lapangan.

Kondisi finansial Milan pun tak begitu bagus saat itu. Dan dengan uang sebesar 40 juta lira, Berlusconi resmi jadi pemilik baru Rossoneri.

Silvio Berlusconi mengantarkan 28 gelar dalam masa kepemimpinannya sebagai pemilik dan presiden klub. Silvio Berlusconi mengantarkan 28 gelar dalam masa kepemimpinannya sebagai pemilik dan presiden klub. (AFP PHOTO / OLIVIER MORIN)

Musim perdana adalah adaptasi dan musim-musim selanjutnya gelimang prestasi. Demikianlah kiprah awal Berlusconi di Milan bila disingkat dalam satu kalimat.

Setelah melihat Milan finis di posisi kelima dan hanya berhak atas tiket Piala UEFA, Berlusconi mulai aktif ikut campur tangan untuk mengelola Milan. Naluri Berlusconi sebagai pebisnis sukses ternyata juga bisa digunakannya saat ia bersenang-senang dengan Milan.

Milan sukses meraih scudetto di musim keduanya sebagai presiden klub. Tak hanya jadi raja Italia, Berlusconi juga menginginkan Milan jadi Raja Eropa. Musim 1988/1989 dan 1989/1990, Milan resmi jadi Raja Eropa dua musim beruntun.

Periode paling brilian Berlusconi di Milan ada pada 10 tahun pertamanya. Milan tiga kali memenangi Piala Champions dan lima kali juara Serie A. Milan pun resmi jadi klub terbesar di dunia saat itu.

Pada dekade kedua Berlusconi jadi Presiden Milan, Rossonerri tak lagi dominan seperti dekade pertama. Tetapi Milan masih terpandang sebagai klub besar. Dua trofi Serie A plus satu gelar Liga Champions masih bisa dibawa pulang.

Awal dekade ketiga Berlusconi dimulai dengan baik. Milan juara Liga Champions 2006/2007 dan disusul juara Piala Dunia Antarklub 2007. Tetapi setelah itu, perlahan tapi pasti nama Milan mulai memudar.

Nama-nama pemain Milan yang dulu sangat familiar dan terkenal, bahkan seringkali sejumlah bintang harus berpuas diri jadi pemanis bangku cadangan, perlahan-lahan digantikan pemain-pemain dengan status dan kualitas main yang alakadarnya.

Absennya Milan di kompetisi Liga Champions mulai dianggap biasa dan papan tengah Seria A juga makin akrab dengan mereka.
Silvio Berlusconi hingga saat ini masih sering menggunakan helikopter untuk mendatangai markas AC Milan. Silvio Berlusconi hingga saat ini masih sering menggunakan helikopter untuk mendatangai markas AC Milan. (AFP PHOTO/ STR)

Berlusconi mulai kehilangan taring seiring usianya yang makin menua. Kondisi finansial Milan tak lagi sehebat sebelumnya lantaran Berlusconi mulai tak berdaya menopang Milan untuk jadi klub raksasa.

“Untuk pendukung Milan. Tiga puluh tahun lalu saya membeli Milan dengan penuh rasa cinta dan penjualan Milan ini adalah langkah yang didasari cinta yang lebih besar.”

“Saya pastinya bersedih namun saya percaya keputusan yang diambil didasari untuk kebaikan Milan. 30 tahun perjalanan ini akan selalu ada di hati saya, sebuah memori hebat yang akan sulit disamai oleh kenangan lainnya,” ucap Berlusconi saat mengumumkan penjualan Milan.

Sebuah keputusan yang diambil hari ini, bisa jadi sejarah hebat di masa depan.

Berlusconi berhasil menyulap Milan jadi klub besar di dunia ketika membeli Milan di tahun 1986. Dan keputusan Berlusconi menjual Milan, mungkin saja akan mengembalikan titah Milan sebagai klub hebat di masa depan. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER