ANALISIS

Manolo Gabbiadini, Who?

Haryanto Tri Wibowo | CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2017 09:46 WIB
Southampton memantau Manolo Gabbiadini hingga 40 kali sebelum merekrutnya. Keputusan Soton dibayar Gabbiadini dengan enam gol dari empat laga.
Manolo Gabbiadini pembelian terbaik paruh musim Liga Primer sejauh ini. (Reuters / Paul Hackett)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika resmi diperkenalkan Southampton pada 1 Februari 2017, tidak ada banyak yang tahu Manolo Gabbiadini. Hanya dalam empat pertandingan Gabbiadini berhasil membuat publik Liga Primer sadar akan talentanya.

Gabbiadini menjadi sensasi instan bersama Southampton setelah mencetak enam gol dari empat pertandingan awalnya bersama The Saints. Terakhir Gabbiadini mencetak satu gol ketika Southampton mengalahkan Watford 4-3, Sabtu (4/3). Total Gabbiadini selalu mencetak gol di tujuh pertandingan terakhir, tiga bersama Napoli.

Sempat dihubungkan dengan Everton dan Tottenham Hotspur, Gabbiadini memilih berlabuh di Southampton dengan transfer sekitar 15 juta poundsterling dari Napoli. Gabbiadini merupakan transfer pasrah Soton jelang penutupan bursa transfer musim dingin pada Januari 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manolo Gabbiadini mencetak dua gol ke gawang Manchester United pada final Piala Liga.Manolo Gabbiadini mencetak dua gol ke gawang Manchester United pada final Piala Liga. (Reuters/Carl Recine)
Cedera yang dialami Charlie Austin membuat manajer Claude Puel membutuhkan penyerang anyar. Terlebih sebelum kedatangan Gabbiadini, penyerang tengah Southampton lainnya, Jay Rodriguez, santer dikabarkan akan hengkang ke West Bromwich Albion.

Tidak ada harapan berlebihan dari pendukung Southampton terhadap Gabbiadini. Maklum, pemain 25 tahun itu bukan penyerang kelas A Italia. Bahkan Gabbiadini hanya menjadi pemain cadangan di Napoli.
Sebagai penyerang, Gabbiadini gemar turun menjemput bola, memotong dari sayap, dan mengandalkan kemampuan individu.

Tapi, manajemen Southampton punya keyakinan besar terhadap Gabbiadini. Bahkan pihak Southampton diklaim agen sang pemain, Roberto De Fanti, memantau permainan Gabbiadini hingga 40 kali sebelum akhirnya memutuskan untuk merekrutnya.

Pembelian Gabbiadini terbilang berisiko. Satu karena sudah menjadi rahasia umum kalau penyerang-penyerang asal Italia selalu kesulitan di Liga Primer saat ini. Contoh teranyar adalah Simone Zaza yang terpuruk bersama West Ham United hingga dilepas ke Valencia.

Banyak pihak meyakini Gabbiadini akan membutuhkan waktu adaptasi yang lama bermain di Liga Primer bersama Southampton. Alasan itulah yang membuat Everton dan Tottenham batal merekrut mantan pemain Atalanta, Bologna, dan Sampdoria tersebut.

Alasan kedua adalah, Gabbiadini bukan penyerang tengah, posisi yang dibutuhkan Southampton. Posisi terbaik pemain timnas Italia itu adalah di sayap kanan. Posisi ketika Gabbiadini tampil impresif bersama Sampdoria pada musim 2013/2014 dengan mencetak 10 gol (rekor pribadi dalam satu musim) dari 35 pertandingan.

Alasan kedua merupakan penyebab kenapa Gabbiadini kesulitan di Napoli. Pasalnya, tim berjuluk Partenopei itu memiliki sayap-sayap yang lebih eksplosif ketimbang Gabbiadini, dalam diri Jose Callejon, Lorenzo Insigne, dan Dries Mertens. Meski begitu, Gabbiadini tetap mampu mencetak 25 gol dari 76 penampilan (lebih banyak masuk sebagai pemain cadangan) bersama Napoli.

Manolo Gabbiadini bersalaman dengan Jose Mourinho.Manolo Gabbiadini bersalaman dengan Jose Mourinho. (Reuters / Carl Recine)
Gabbiadini sebenarnya memiliki peluang untuk mengesankan pelatih Maurizio Sarri di Napoli awal musim ini ketika Arkadiusz Milik cedera. Tapi, Gabbiadini gagal mencetak gol di dua pertandingan beruntun sebagai penyerang tengah.

Sebagai penyerang, Gabbiadini gemar turun menjemput bola, memotong dari sayap, dan mengandalkan kemampuan individu. Tapi, pemain yang sempat dimiliki Juventus itu mampu membuktikan dirinya juga bisa bermain sebagai penyerang tengah di Southampton.

Dari enam gol yang diciptakannya bersama Southampton, Gabbiadini terlihat sangat efisien di kotak penalti lawan. Hanya melakukan satu-dua kali sentuhan sebelum melepaskan tendangan ke gawang. Kekuatan

Menariknya, enam gol yang dicetak Gabbiadini bersama Southampton semuanya tercipta di babak kedua. Artinya, Gabbiadini memiliki permainan yang konsisten dan tidak kenal lelah sepanjang 90 menit. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER