Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Malaysia meminta agar pertandingan kualifikasi Piala Asia melawan Korea Utara dipindahkan ke tempat netral, menyusul ketegangan antara dua negara pascakasus kematian Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un.
Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Hamidin Mohd Amin, mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan izin tak bisa pergi ke Pyongyang pada Federasi Sepak Bola Asia (AFC).
Malaysia dijadwalkan melawat ke markas Korut pada 28 Maret pada laga perdana putaran final kualifikasi Piala Asia 2019. Keduanya tergabung di Grup B bersama dengan Lebanon dan Hong Kong.
Dua tim teratas akan melaju ke Piala Asia yang akan digelar di Uni Emirat Arab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah sudah meminta kami tak pergi ke Pyongyang," kata Hamidin kepada
Reuters. "Hari ini kami meminta pada AFC agar kami bermain di venue netral. Kami mengharapkan ada keputusan pada akhir pekan ini."
Belum ada lokasi yang diajukan sebagai pengganti Pyongyang.
Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong Un yang diasingkan, diyakini pemerintah Korea Selatan dan Amerika Selatan dibunuh di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), pada 13 Februari silam.
Penyelidikan kasus Jong-nam ini memang menjadi perkara tersendiri bagi Kuala Lumpur dan Malaysia. Sejak awal, Korut tidak ingin penyelidikan dan proses autopsi pria berusia 46 tahun itu dilakukan di Malaysia.
Pyongyang bahkan mendesak Malaysia segera mengembalikan jasad Jong-nam, meskipun keluarga Jong-nam kini sudah tinggal di Macau pasca mengasingkan diri dari Korut.
Puncak dari perselisihan ini adalah pengusiran Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia, Kang Chol.
Malaysia memberikan waktu 48 jam bagi Kang Chol untuk angkat kaki dari negaranya setelah dinyatakan sebagai persona non grata pada Sabtu lalu.
(jun)