Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla menyebut penyerang-penyerang muda lokal banyak yang tampil kurang percaya diri karena minim kesempatan bermain di kompetisi.
Seperti diketahui, klub-klub Indonesia lebih sering menggunakan pemain asing untuk mengisi posisi lini depan dan lini bertahan. Contoh sederhana adalah di kompetisi Indonesian Soccer Championship yang sembilan dari 10 penyerang tersuburnya berasal dari luar Indonesia.
Hal ini membuat striker-striker muda Indonesia tidak punya panggung untuk menunjukkan kemampuannya. Namun, Milla menyatakan hal itu juga kerap terjadi di luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di semua negara. Pemain asing mengisi posisi serang dan bertahan. Akhirnya, pemain muda kita bermasalah dengan kurangnya jam terbang," kata Milla ketika ditanyai
CNNIndonesia.com saat konferensi pers usai latihan pada Selasa (7/3).
Sebelumnya, Milla menyatakan hendak mencari penyerang murni sesuai dengan skema yang ia rancang untuk timnas Indonesia. Dari tiga tahapan seleksi, ada empat nama striker yang sudah dipanggil.
Mereka adalah Ahmad Nurhadianto dari Persela Lamongan, Dendy Sulistyawan dari Bhayangkara FC, Mohammad Dimas Drajad dari PS TNI serta Marinus Mariyanto Wanewar dari Persipura Jayapura.
Meski menyadari kelemahan para penyerang Indonesia, Milla menyebut keempat bomber itu bisa tampil lebih baik lagi ke depannya.
"Kurangnya jam terbang membuat pemain jadi kurang percaya diri. Dari empat striker ini, saya percaya mereka bisa main untuk timnas dan bisa jadi tumpuan. Mereka juga bisa lebih baik lagi ke depannya," ujarnya.
Milla menyatakan para penyerang ini nantinya akan dibantu pemain sayap kanan dan kiri dalam menyerang ke jantung pertahanan lawan. Ketika menggelar simulasi pertandingan, Milla sendiri sering menerapkan formasi 4-3-3 yang memang khas sepak bola Spanyol.
Ia berjanji akan menggunakan skema ofensif, tapi akan menyesuaikannya dengan musuh yang akan dihadapi.
(vws/jun)