Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia gagal mendapatkan gelar di turnamen bulu tangkis Swiss Grand Prix Gold setelah Praveen Jordan/Debby Susanto kalah di babak final.
Praveen/Debby yang jadi satu-satunya wakil Indonesia di partai puncak harus mengakui keunggulan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
Pada gim pertama, Praveen/Debby sempat mengontrol permainan dan mencapai interval dengan keunggulan 11-8.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun setelah itu ganda Thailand merebut empat poin beruntun dan berbalik unggul 12-11. Keunggulan Dechapol/Sapsiree lalu berlanjut ke angka 17-13.
Praveen/Debby menunjukkan perlawanan ketika mereka menyamakan kedudukan di angka 18-18.Tetapi setelah itu mereka kalah kuat dan harus merelakan tiga poin berikutnya jadi milik ganda Thailand. Gim pertama pun berakhir dengan skor 21-18 untuk Dechapol/Sapsiree.
Kalah di gim pertama sepertinya jadi pukulan telak bagi Praveen/Debby. Mereka benar-benar tak berdaya di gim kedua. Juara All England 2016 ini selalu tertinggal dalam perolehan angka dari lawan. Setelah tertinggal 9-11 dalam interval, Praveen/Debby kalah 15-21 di akhir pertandingan.
Di luar keberhasilan Dechapol/Sapsiree, empat nomor lainnya jadi milik China. Pada nomor tunggal putri, Chen Xiaoxin mengalahkan rekan senegaranya, Chen Yufei dengan skor 21-19, 21-14. Sementara itu di nomor ganda putri, unggulan pertama Chen Qingchen/Jia Yifan menaklukkan unggulan keempat asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva, 21-16, 21-15.
Saat ini duel nomor ganda putra dan tunggal putra belum usai. Namun dua nomor ini sama-sama memanggungkan All Chinese Final. Di nomor ganda putra, Chai Biao/Hong Wei berhadapan dengan Liu Cheng/Zhang Nan, sedangkan di nomor tunggal putra Lin Dan berduel lawan Shi Yuqi.