Sensasi Tua-tua Keladi di Manchester United

CNN Indonesia
Kamis, 23 Mar 2017 10:22 WIB
Sejarahnya sebelum dan setelah era Sir Alex Ferguson, Manchester United kerap menghadirkan para pemain gaek yang membuat sensasi dalam tim.
Zlatan Ibrahimovic tercatat sebagai pemain tertua di Manchester United bersama Michael Carrick yang masih memperkuat klub itu. (Reuters/Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tua-tua daun keladi, semakin tua makin jadi. Demikian sebaris pantun yang tepat menggambarkan sensasi para pemain gaek dalam sejarah Manchester United. Dalam sejarah klub tersebut, sejak sebelum dan setelah era Sir Alex Ferguson, MU memang seolah nyaris tak pernah absen menghadirkan para pemain veteran dengan kualitas ciamik.

Tak jarang, sejumlah nama menjadi legenda lantaran telah menorehkan rekor, bahkan cerita ‘legenda’ tersendiri di klub Setan Merah.

Meski di usianya yang sudah lebih dari kepala tiga, mereka seperti tak kehilangan magis yang mampu menyihir para penonton. Berikut sejumlah nama-nama pemain gaek yang pernah dan sedang berjaya di MU seperti dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sir Bobby Charlton

Robert Charlton atau lebih dikenal Sir Bobby Charlton, merupakan salah satu legenda hidup Manchester United. Mantan penyerang MU ini jadi bagian dari cerita kejayaan Setan Merah sebelum era kepelatihan Sir Alex Ferguson.

Bobby Charlton menghabiskan kariernya di MU yang merupakan klub pertamanya selama 17 tahun sejak 1956. Ia termasuk salah satu jebolan akademi ManUtd dan pernah tercatat salah satu pemain termuda yang promosi ke tim seniur pada usia 19 tahun.

Sir Bobby Charlton salah satu legenda Setan Merah sebelum era Sir Alex Ferguson. Sir Bobby Charlton salah satu legenda Setan Merah sebelum era Sir Alex Ferguson. (Reuters / Andrew Boyers)
Bersama dengan George Best dan Denis Law, Bobby Charlton masyhur dijuluki sebagai ‘Holy Trinity’ pada 1960-an. Kemunculan trio itu setelah tragedi kecelakaan Munich yang menewaskan seluruh skuat MU di pesawat itu pada 1958. Bobby Charlton salah satu yang selamat dari tragedi itu karena sebagai pemain muda kala itu, ia tak ikut diboyong ke Munich.

Selain itu, rekor gol Bobby Charlton juga kerap diingat para pecinta klub tersebut. Ia mampu mempertahankan rekor pencetak gol terbanyak di MU yakni 249 gol di semua kompetisi selama 44 tahun sejak 1973. 

Rekor itu kemudian dilampaui oleh penyerang bintang MU saat  ini, Wayne Roonye, pada 2017 dengan mencatatkan 250 gol. Berbeda dengan Rooney yang memecahkan rekor gol itu pada usia 31 tahun, Bobby Charlton membuat rekor tersebut pada usia ke-35 tahun.

Pada usia 36 tahun, ia memilih hengkang ke klub Preston North End dan pensiun dari karier pesepak bola profesionalnya pada 1980 atau dalam usianya ke-43 tahun.

Denis Irwin

Denis Irwin pernah tercatat sebagai bek andalan MU yang sulit dilewati lawan-lawannya. MU memang bukan klub pertamanya. Ia pindah ke Old Trafford setelah memperkuat Oldham Athletic dari 1986 hingga 1990. Klub pertamanya adalah Leeds United.

Irwin merapat ke MU setelah empat tahun klub tersebut ditangani Sir Alex Ferguson yakni pada 1990 atau di usianya yang ke-25 tahun, umur yang dianggap cukup matang baginya.

Mantan bek Manchester United Denis Irwin belum lama ini menyambangi Jakarta untuk menyapa para fan Setan Merah di Indonesia. Mantan bek Manchester United Denis Irwin belum lama ini menyambangi Jakarta untuk menyapa para fan Setan Merah di Indonesia. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Cukup lama pula kebersamaan Irwin dengan MU yakni sekitar 12 tahun. Ia kerap menjadi andalan Sir Alex di sektor bek sayap karena kehebatannya dalam mengantisipasi lawan di sektor itu.

Pemain kelahiran Irlandia 1965 itu baru memutuskan hengkang dari Old Trafford pada 2002 atau di usianya yang ke-37 tahun. Ia memilih Wolverhampton Wanderers sebagai tambatan berikutnya sekaligus yang terakhir dalam kariernya. Irwin memutuskan gantung sepatu pada usia 39 tahun di klub tersebut.

Edwin van der Sar

Tak ada yang mampu memegang rekor sebagai pemain tertua di ManUtd selain sang penjaga gawang Edwin van Der Sar sepanjang sejarah klub itu. Kiper asal Belanda itu mengabdi di Setan Merah sejak 2005 hingga 2011. Van Der Sar hijrah dari MU setelah usia 40 tahun 205 hari.
 
Laga terakhirnya adalah saat MU menghadapi Blackpool pada 22 Mei 2011.

Edwin van der Sar pernah melakukan penyelamatan gemilang di final Liga Champions 2008 untuk ManUtd. Edwin van der Sar pernah melakukan penyelamatan gemilang di final Liga Champions 2008 untuk ManUtd. (AFP PHOTO / PATRICK HERTZOG)
Rekor clean sheet tertinggi diciptakannya pada musim 2008/2009 bersama ManUtd di Liga Primer Inggris sebanyak 18 kali tak kebobolan secara beruntun. 

Salah satu penyelamatan terbaiknya adalah ketika ia menepis tendangan penalti Chelsea pada final Liga Champions 2008. Berkat aksi gemilangnya itu pula, MU memboyong trofi ketiga Liga Champions. Itu juga merupakan trofi terakhir yang hingga kini belum mampu dibawa pulang oleh Setan Merah.

Paul Scholes

Paul Scholes pernah dikenal sebagai gelandang yang tak kenal kompromi dalam mengamankan pertahanan Manchester United. Scholes merupakan salah satu dari sejumlah nama besar alumnus akademi MU 1992 atau dikenal dengan sebutan ’Class of 92’ . 

Sejumlah bintang lain lulusan ‘Class of 1992’ antara lain, David Beckham, Nicky Butt, Gary Neville dan Ryan Giggs. Tiga nama pertama memilih hengkang dari MU sebelum dirinya hengkang pada 2013.

Scholes memutuskan pensiun dari setan merah pada usia 39 tahun, beberapa saat setelah Sir Alex Ferguson undur diri dari posisi manajer Setan Merah pada 2013.

Di atas lapangan, kegarangannya kerap menimbulkan kontroversi. Ia bahkan tercatat sebagai pemain terbanyak ketiga dalam sejarah Liga Primer Inggris yang mendapatkan 99 kartu kuning, plus empat kartu merah di kompetisi itu.

Paul Scholes pensiun dari Manchester United pada 2013 atau beberapa saat setelah Sir Alex Ferguson undur diri dari posisi manajer di klub itu. (Paul Scholes pensiun dari Manchester United pada 2013 atau beberapa saat setelah Sir Alex Ferguson undur diri dari posisi manajer di klub itu. (REUTERS/Phil Noble)
Adalah manajer Arsenal Arsene Wenger, salah satu yang paling alergi dengan permainan-permainan keras Scholes. Namun, berkat gaya tak kenal kompromi itu, ia mampu menjaga kestabilan permainan MU dari lini tengah.

Berbeda dengan permainan agresifnya di lapangan, Scholes dikenal rekan-rekan setimnya sebagai pemain yang amat pemalu di luar lapangan. Mantan rekan setim, Roy Keane, bahkan pernah menyebut Scholes paling membenci sebutan selebritas terhadap para pesepak bola profesional.

Ryan Giggs

Setelah Edwin van der Sar, pemain tertua kedua yang pernah memperkuat MU adalah Ryan Giggs. Bergabung di skuat senior MU pada 1987 winger lulusan ‘Class of 92’ itu pensiun pada 2014 atau di usianya yang ke-40 tahun 158 hari. 

Giggs undur diri hanya setahun setelah mantan rekan setimnya, Paul Scholes pensiun. Tak seperti Scholes, Giggs tercatat sebagai pemain yang amat jarang mendapatkan kartu kuning bersama MU di semua kompetisi.

Ia tercatat sebagai pemain yang paling banyak mempersembahkan titel juara Liga Primer Inggris sebanyak 13 kali  untuk MU sepanjang kariernya. Giggs bahkan tercatat sebagai pemain yang paling banyak mempersembahkan trofi di seluruh kompetisi untuk Setan Merah sebanyak 34 kali.
Ryan Giggs (tengah) tercatat sebagai pemain tertua kedua setelah Edwin van der Sar yang pernah memperkuat MU. (Ryan Giggs (tengah) tercatat sebagai pemain tertua kedua setelah Edwin van der Sar yang pernah memperkuat MU. (AFP PHOTO / WILLIAM WEST)

Giggs pula yang memecahkan rekor penampilan terbanyak di MU mengalahkan Sir Bobby Charlton sebanyak 758 pada final Liga Champions di Moskow kalah Setan Merah menumbangkan Chelsea pada 2008.

Pada tahun yang sama ketika MU memastikan gelar Liga Primer Inggris ke-19 di kandang Blackburn Rovers, Giggs juga memecahkan rekor David James sebagai pemain yang paling banyak tampil di kompetisi itu sebanyak 579 kali.

Pensiun sebagai pesepak bola, Giggs tak lantas menghilang dari Setan Merah. Ia tercatat pernah menjadi asisten David Moyes dan Louis van Gaal. Di era Moyes, Giggs menjadi asisten sekaligus pemain di Setan Merah.

Masuknya Jose Mourinho pada awal musim ini membuat posisi Giggs tersingkir dari asisten pelatih. Sebab, Mourinho memilih memboyong asisten-asistennya sendiri setelah merapat ke MU.

Zlatan Ibrahimovic

Hanya Zlatan Ibrahimovic yang saat ini tercatat sebagai pemain tertua yang masih aktif, bahkan intensif bermain untuk ManUtd. Ada hal unik dari Ibrahimovic bergabung ke Old Trafford. Tak seperti pemain lainnya, ia bergabung bersama Setan Merah pada usianya yang sudah cukup gaek, yakni 35 tahun, awal musim ini.

Ketajamannya sempat diragukan saat ia hengkang dari Paris Saint Germain. Namun, Ibra mampu membungkam keraguan tersebut.

Di usianya yang sudah 35 tahun, ia masih menunjukkan produktivitas golnya yang cukup tinggi. Total sudah 26 gol di seluruh kompetisi yang ia persembahkan untuk Setan Merah di seluruh kompetisi. Sebanyak 15 di antaranya dikoleksi di Liga Primer Inggris.

Zlatan Ibrahimovic datang ke ManUtd pada usia 35 tahun dan masih mampu menunjukkan ketajamannya di depan gawang. Zlatan Ibrahimovic datang ke ManUtd pada usia 35 tahun dan masih mampu menunjukkan ketajamannya di depan gawang. (Reuters / Andrew Yates)
Ibra bahkan mencatatkan rekor sebagai pemain tertua paling produktif di ManUtd dalam satu musim sepanjang sejarah klub tersebut.

Jose Mourinho pun pernah mengatakan, Ibra masih mampu bermain sebagai pesepak bola pada usia 40 tahun. Kontraknya sejauh ini diperpanjang lagi hingga satu musim.

Baru-baru ini Mourinho mengungkapkan alasan merekrut pemain senior dan kharismatik macam Ibra di MU. Ia meyakini, keberadaan Ibra mampu mempersatukan kembali skuat ini setelah klub itu hanya menyisakan nama-nama seperti Michael Carrick dan Wayne Rooney yang berasal dari masa keemasan Setan Merah.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER