Jakarta, CNN Indonesia -- Gelandang Everton, Ross Barkley, menjadi korban pemukulan pria tak dikenal pada akhir pekan lalu. Pemukulan terhadap gelandang berusia 23 tahun itu terjaid di sebuah bar di kota Liverpool, Inggris, pada Minggu (9/4) malam waktu setempat.
Seperti dilansir dari
Sky Sports, Kepolisian Merseyside tengah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Salah satunya dengan melihat kembali rekaman-rekaman video akan kejadian yang tersebar di media sosial dan juga terekam CCTV bar.
Dalam rekaman CCTV terlihat Barkley berbincang dengan sorang pria sebelum ia tiba-tiba dihajar pada bagian wajah. Akibat kejadian tersebut, Barkley tak mengalami cedera yang berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu sendiri terjadi beberapa jam setelah Barkley membela Everton menjamu Leicester City di Stadion Goodison Park, Liverpool. Dalam laga tersebut Everton menang dengan skor 4-2 atas juara Liga Inggris musim lalu tersebut.
Pada pertandingan tersebut, Barkley menjadi penyumbang assist bagi gol yang dicetak Romelu Lukaku untuk keunggulan Everton jadi 3-2 atas Leicester pada babak pertama.
Barkley, seperti dilansir
BBC Sport, telah berlatih kembali dengan normal bersama rekan-rekan satu timnya. Situasi Barkley di Everton saat ini sedang tak nyaman. Pasalnya, pria yang bergabung Everton sejak 11 tahun itu belum menandatangani kontrak baru. Barkley akan habis masa kontraknya bersama Everton pada 30 juni 2018.
Menanggapi hal tersebut, Manajer Everton Ronald Koeman pun mengultimatum pemuda dengan tinggi 189 cm tersebut usai laga menjamu Leicester. Koeman menegaskan jika Barkley tak menandatangan kontrak baru, dia seharusnya dijual saja oleh Everton.