Jakarta, CNN Indonesia -- Juara bertahan MotoGP, Marc Marquez, menganggap manuver Johann Zarco terhadap Valentino Rossi di balapan GP Amerika Serikat, Minggu (23/4), terbilang agresif. Namun, Marquez mengatakan gerakan Zarco bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Zarco menyenggol Rossi di tikungan ketiga Sirkuit Austin pada lap ketujuh. Rossi kemudian terpaksa memotong jalur di tikungan keempat untuk menghindari kecelakaan. Keputusan Rossi memotong jalur akhirnya membuahkan penalti 0,3 detik.
Race Direction MotoGP menganggap Rossi diuntungkan dengan keputusannya memotong jalur, meski memahami tindakan pebalap asal Italia itu untuk memotong jalur. Beruntung bagi Rossi, dia tetap mampu meraih posisi kedua setelah keunggulannya atas Dani Pedrosa di atas dua detik.
Marquez yang memenangi balapan GP Amerika Serikat, tidak memungkiri manuver Zarco terhadap Rossi agresif. Tapi, Marquez tidak sepenuhnya menyalahkan Zarco.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Manuer Zarco agresif, tapi semua pebalap ingin memberikan 100 persen. Saya pebalap agresif, begitu juga Rossi. Kami saling menyalip dengan agresif di masa lalu, kami melakukannya sekarang dan kami juga akan melakukannya di masa depan," ujar Marquez seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.
"Saya pikir, jika Anda pebalap agresif, maka Anda harus mengerti kalau pebalap lainnya juga agresif. Ini adalah balapan, ketat dan agresif. Terkait penalti? Saya tidak berpikir Rossi diuntungkan dari insiden tersebut," sambungnya.
Rossi sendiri lebih mengungkapkan kekesalan terhadap Zarco daripada keputusan Race Direction. Pebalap 38 tahun itu menganggap Zarco masih harus belajar bagaimana caranya menyalip di ajang MotoGP.
Sementara Zarco tidak mau disalahkan Rossi. Pebalap asal Perancis itu mengatakan hanya berusaha menyalip Rossi ketika ada peluang. Zarco juga menganggap Rossi melakukan kesalahan di tikungan satu sebelum insiden senggolan di tikungan tiga.