Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap LCR Honda, Cal Crutchlow, sempat mengira Valentino Rossi dan Johann Zarco akan mengalami kecelakaan ketika kedua pebalap itu bersenggolan pada balapan GP Amerika Serikat di Sirkuit Austin, Texas, Minggu (23/4).
Crutchlow menjadi pebalap yang berada di belakang Rossi dan Zarco ketika insiden senggolan di tikungan ketiga Sirkuit Austin terjadi. Pebalap asal Inggris itu mengaku melihat dengan jelas insiden yang membuat Rossi terkena penalti 0,3 detik tersebut.
"Jelas Zarco bersaing ketat dengan Rossi. Saya menjauh dan menyeberang ke sisi trek yang lain karena saya mengira Rossi dan Zarco akan bertabrakan ketika sama-sama kembali ke trek dan terjatuh," ujar Crutchlow seperti dikutip dari
Crash.net.
Crutchlow mengatakan manuver Zarco terhadap Rossi adalah hal yang biasa dalam balapan MotoGP. Meski begitu, pebalap 31 tahun itu tetap menganggap Zarco sebagai pebalap yang agresif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Zarco tampil agresif sejak lap pertama. Dia benar-benar agresif, dan itu bagus. Saya tidak melihat ada yang salah dari itu. Saya tahu ini sedikit berbeda antara MotoGP dengan Moto2," ujar Crutchlow.
"Di atas trek, kami berusaha memberikan yang terbaik. Pada akhirnya Zarco tampil bagus saat balapan dan Anda harus memberinya kredit," sambung mantan pebalap Tech 3 Yamaha tersebut.
Crutchlow berhasil finis posisi keempat di GP Amerika Serikat setelah mengalahkan Zarco. Pengoleksi dua kemenangan di ajang MotoGP itu mengaku terlambat melakukan manuvernya untuk menyalip Zarco.
"Di satu titik saya berpikir bisa saja meraih podium, tapi Rossi meningkatkan kecepatan di tengah balapan. Saya berpikir penampilannya akan tetap sama, tapi kemudian saya tertahan Zarco untuk dua atau tiga lap," ucap Crutchlow.
"Saya tidak ingin memaksakan diri, karena saya tahu saya harus bisa finis. Saya terlambat melakukan serangan dan kemudian gagal mengejar Dani Pedrosa (finis ketiga). Saya pikir saya bisa mengejar Pedrosa, tapi ternyata saya terlambat melakukan serangan," ujar Crutchlow.