Jakarta, CNN Indonesia -- Pep Guardiola betul-betul kena batunya saat mencoba menjajal kompetisi Liga Inggris musim ini bersama Manchester City.
Untuk kali pertama dalam kariernya sebagai pelatih, Guardiola berpeluang besar alami puasa gelar. Itu dapat dipastikan setelah ManCity tersingkir dari Piala FA usai dikalahkan Arsenal di semifinal pada akhir pekan lalu.
"Saya tahu betapa standar saya di masa lalu tentang trofi dan saya tahu itu ada di pundak saya dan kini saya harus menanggungnya," ujar Pep setelah kekalahan dari Arsenal seperti dikutip dari
Sky Sports.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan, pada Kamis (27/4) malam di Stadion Etihad, Pep dan anak-anak asuhnya bakal melakoni laga derby dalam lanjutan Liga Inggris. ManCity bakal menjamu rival sekota, Manchester United.
Meski pada pertemuan paruh pertama di Old Trafford, ManCity berhasil menang 2-1 atas MU. Pertemuan kali ini akan berbeda. Pasalnya, di saat City tengah terpuruk, MU sebaliknya.
Selain mampu melangkah ke semifinal Liga Europa, MU pun mendapatkan hasil positif saat bertemu tim besar Inggris yaitu Everton dan Chelsea.
Sebaliknya, ManCity, setelah tersingkir di perempat final Liga Champions juga mendapatkan hasil buruk kala melawan Arsenal di semifinal Piala FA beberapa hari lalu.
Di sisi lain, jangan lupakan tak terkalahkannya MU dalam 23 laga terakhir. Kekalahan terakhir skuat asuhan Jose Mourinho itu adalah 0-4 dari Chelsea di Stamford Bridge pada Oktober lalu.
Dan, bulan ini MU berhasil membalaskan kekalahan atas Chelsea dalam laga di Old Trafford--sekaligus membuat peluang Chelsea menjuarai Liga Inggris sedikit tersendat.
Laga derby Manchester pada Kamis (27/4) malam memiliki unsur lain dalam atmosfer persaingannya. Kedua tim bertetangga itu bakal bersaing untuk memperebutkan posisi empat besar bagi tim yang menang.
MU kini ada di urutan lima klasemen Liga Inggris dengan koleksi 63 poin--berada di bawah ManCity dengan selisih satu poin. Jika menang, ManCity bisa menggeser Liverpool di posisi ketiga. Sementara andai MU yang menang, maka tim Setan Merah itu bakal menggeser posisi ManCity di urutan keempat.
Satu-satunya keuntungan bagi Pep dalam laga ini adalah tim lawan sedang menderita badai cedera di lini belakang dan depan. Sementara itu, satu-satunya persoalan bagi Pep adalah di lini tengah yaitu David Silva dan Fernandinho yang masih diragukan fit untuk tampil.
Tapi, sebagai pelapis mereka, Pep masih memiliki Yaya Toure dan Fabian Delph. Tak hanya itu, Kevin De Bruyne pun bisa ditarik ke lini tengah untuk mengisi pos pengatur serangan yang biasa diperankan David Silva.
 Yaya Toure. (Reuters / Scott Heppell) |
Sementara itu di semua lini, skuat Guardiola relatif masih komplet.
Sergio Aguero atau Gabriel Jesus memang masih diragukan bisa turun karena cedera. Dengan demikian, hanya Kelechi Iheancho penyerang tipe nomor 9 yang dimiliki ManCity.
Jika Iheanacho dibangkucadangkan, Guardiola memiliki alternatif memanfaatkan pemain yang ada guna menjadi penyerang berkarakter
False 9.
Untuk itu, Guardiola punya banyak pilihan yaitu Sane, De Bruyne, Sterling, dan juga Nolito.
Kehadiran mereka bisa mengancam pertahanan MU yang mendatang bakal kembali diperkuat duet bek sentral Daley Blind dan Eric Bailly. Bicara lini belakang, MU memang memiliki stok bek sentral yang minim karena cedera yang dialami Marcos Rojo, Phil Jones, dan Chris Smalling.
Sementara itu di lini belakang ManCity, Jesus Navas yang sebelumnya diragukan mampu berperan di posisi bek sayap mengganti Bacary Sagna dapat membalikkan peluang itu.
Lampu kuning bagi Pep adalah membenahi mental para pemain ManCity agar meraih kemenangan dalam partai derby mendatang. Andai ManCity menang, tim dengan julukan
The Citizens itu bisa menyalip Liverpool di posisi ketiga klasemen.
Dan, tentu saja memperpanjang rekor Pep atas rival lamanya di Spanyol, Jose Mourinho. Selama ini rekor
head to head dengan Mourinho masih dipegang Pep. Dari 18 pertemuan dengan Mourinho, Pep berhasil menang delapan kali dan tim keduanya bermain imbang sebanyak enam kali.