Persis Solo Adukan Insiden Pemain Sekarat ke PSSI

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2017 20:18 WIB
Persis Solo mengadukan insiden saat pemainnya sekarat dan tak mendapatkan penanganan dengan baik ketika menghadapi Sragen United.
Persis Solo berharap wasit yang memimpin pertandingan lebih jeli dalam mengambil keputusan. (CNN Indonesia/Arby Rahmat P)
Jakarta, CNN Indonesia -- Persis Solo melaporkan kecurangan yang terjadi saat berhadapan dengan Sragen United dalam pertandingan lanjutan kompetisi Liga 2 Grup 4 yang digelar di Stadion Taruna Sragen pada 30 April 2017. Salah satu pemain mereka sekarat dan tak mendapatkan penanganan dengan baik.

Presiden/CEO dan Wakil Presiden PT Persis Solo Saestu, Michael Bimo Putranto dan Dedi M. Lawe datang ke Kantor PSSI pada sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (3/5). Di sana mereka disambut Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

"Ini pertama kali kami [secara resmi] melaporkan mengenai kejadian pada saat Persis Solo melawan Sragen United. Jadi kejadian kontroversial adalah ada beberapa, tapi ada dua kejadian yang menurut kami perlu dapat perhatian. Pertama yaitu pada saat pemain kami yang bernama Dedi [Chayono Putro] ditekel oleh penjaga gawang Sragen United," kata Bimo kepada para wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat itu juga pemain kami didengkul kepalanya pada saat duduk, sehingga pingsan. Dari kejadian itu, tidak ada pelanggaran apapun, apalagi kartu kuning dan merah ," katanya menambahkan.


Lebih lanjut, Bimo juga mengeluhkan kesiapan panpel tertutama dalam bidang keselamatan pemain. Pada saat Dedi pingsan dan kritis, tidak ada ambulan yang disediakan.

"Kenapa pemain akhirnya bisa selamat? Karena kami beruntung, di dekat stadion ada rumah sakit. Jadi kami berlari ke rumah sakit itu untuk mendapatkan pertolongan," ujar Bimo.

"Tabung oksigen saja tidak disediakan panpel, jadi ditandu begitu saja. Dan itu sudah kritis, lidahnya menjulur dan matanya putih. Jadi kejadian ini yang kami anggap serius," ujarnya ujar Bimo.


Setelah itu, Bimo menjelaskan kejadian kedua yang merugikan Persis Solo. Wasit, lanjutnya, memberikan kartu merah kepada pemain Persis Solo.

"Yang mana pemain kami itu adalah pemain cadangan yang tidak tahu apa-apa. Kenapa wasit melakukan itu? Karena bisikan dari pemain lawan [Sragen United]. Ini adalah dua kejadian yang kami laporkan," ucap Bimo.

Bimo berharap pemimpin pertandingan atau wasit bisa bersikap profesional dan independen. Ia optimistis keinginan itu disambut positif karena yakin Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, juga akan menyoroti kinerja wasit.

"Itu menjadi sebuah visi dan misi Ketua Umum PSSI untuk pembenahan wasit. Pada kenyataannya di lapangan masih ada wasit yang tidak baik, makanya kami laporkan supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Karena di Liga 2 ini kami melakukan pembinaan untuk pemain," tutur Bimo.

"Kalau pemain dirusak keputusan wasit yang salah, itu akan merusak mental dan karakter pemain. Nah ini yang kami tidak inginkan. Bagaimana pemain bisa maju dan berkembang pada saat emosi mereka tidak stabil karena keputusan wasit yang salah," tuturnya lagi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER