Jakarta, CNN Indonesia -- Massimiliano Allegri sukses mengantar Juventus memenangkan leg pertama semifinal Liga Champions 2016/17 di kandang AS Monaco, Stade Louis II, Rabu (3/5) malam waktu setempat.
Si Nyonya Tua membawa keunggulan gol tandang dari leg pertama berkat kemenangan 2-0 tersebut. Kemenangan di Stade Louis II itu pun memperpanjang rekor Juventus atas Monaco. Kini Juventus memiliki catatan tiga kemenangan, satu imbang, dan satu kali kalah dari Monaco.
Namun, apa yang mengantarkan Juventus sukses di kandang Monaco pada laga yang waktu berlangsungnya setara Kamis (4/5) dini hari WIB tersebut?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejelian untuk mematikan permainan sayap Monaco. Itulah jawabannya!
Dalam laga di Stade Louis II pada dini hari tadi. Allegri melakukan racikan strategi yang tak biasanya. Ia memasang Dani Alves sebagai pemain sayap kanan dan membangkucadangkan Juan Cuadrado.
Sementara itu pos bek kanan yang biasa diisi Alves diberikan Allegri kepada bek senior yang kerap bermain sebagai bek tengah, Andrea Barzagli.
Baik Alves maupun Barzagli, posisi yang mereka mainkan pada dini hari bukanlah pos yang biasa mereka tempati.
Alves memang bisa dimainkan sebagai sayap kanan namun lebih sering di pos bek sayap. Termasuk pada dini hari tadi, pria asal Brasil berusia 33 itu tercatat sudah 19 kali bermain sebagai sayap kanan sepanjang kariernya.
Sementara di Juventus, mantan bek Barcelona itu 11 kali bermain sebagai sayap kanan. Catatan statistiknya adalah dia mencetak dua gol dan menyumbang enam assist--termasuk dua assist untuk dua gol yang dicetak Gonzalo Higuain ke gawang Monaco pada dini hari tadi.
 Dani Alves (kiri) menyumbang dua assist yang dikonversi jadi gol oleh Gonzalo Higuain untuk kemenangan Juventus atas AS Monaco di Stade Louis II. (AFP PHOTO / BORIS HORVAT) |
Adapun Barzagli, di markas Monaco dini hari tadi adalah kesempatan ketiga dirinya bermain sebagai bek kanan sepanjang kariernya. Bukan hanya itu, dini hari tadi adalah kesempatan pertama pria berusia 35 itu bermain sebagai bek kanan di pentas antarklub Eropa.
Allegri sepertinya menempatkan Barzagli bersama Alves--yang biasanya kombinasi Alves dan Juan Cuadrado--untuk mematikan Thomas Lemar dan Kylian Mbappe di lini kanan pertahanan.
Sementara di lini kiri pertahanan, Allegri tetap memberikan kepercayaan kepada kombinasi Alex Sandro dan Mario Mandzukic karena hanya berhadapan dengan seorang motor serangan, Bernardo Silva.
 Dua pemain sayap Juventus Mario Mandzukic (17) dan Alex Sandro dibantu gelandang Miralem Pjanic (5) mencoba mematikan langkah motor serangan AS Monaco, Bernardo Silva (merah-putih). (Reuters / Eric Gaillard) |
Sisa lini pertahanan, Allegri memiliki trio yang matang yakni kombinasi kiper Gianluigi Buffon dan duet bek senior, Giorgio Chiellini serta Leonardo Bonucci. Dua bek itu cukup apik dalam mematikan Radamel Falcao yang jadi ujung tombak Monaco.
Bicara Buffon, kiper yang hampir memasuki usia kepala 4 tersebut membuktikan dirinya masih memiliki reflek seperti anak muda di lapangan hijau. Itu dibuktikannya dengan mementahkan lima peluang emas Monaco sepanjang laga.
 Gianluigi Buffon berhasil memblok kesempatan emas Kylian Mbappe pada babak pertama di Stade Louis II. (Reuters / Eric Gaillard) |
Sementara itu, dengan mematikan kedua sayap Monaco, Allegri pun memerintahkan Miralem Pjanic dan Claudio Marchisio untuk menjaga dan mengatur bola di lini tengah.
Pada akhirnya, kematangan tim dan mental tim lah yang membuat Juventus bisa mencuri dua gol memanfaatkan momentum yang tersedia. Pasalnya, Monaco meski 'kalah' dalam hal pengalaman dan di atas kertas, Mbappe dkk terus berupaya menekan Juventus.
Merujuk pada statistik pertandingan antara kedua tim--kecuali skor-- hampir berimbang dalam hal penguasaan bola dan melepas tembakan.
[Gambas:Sportradar]Juventus pun berpeluang besar mengulang prestasi 19 tahun lalu yakni melangkah ke babak final usai menyingkirkan AS Monaco.
Bukan hanya itu, jika di sisi lain Real Madrid sukses mengatasi Atletico Madrid pada babak semifinal, akan terjadi pula ulangan partai final 19 tahun lalu.
Pada 1998 silam, di Amsterdam Arena, Belanda, Juventus bertemu Real Madrid di partai puncak. Sayang, Juve yang kala itu diperkuat Didier Deschamps, Zinedine Zidane, dan Aleesandro Del Piero kalah dari Real Madrid.
Madrid menjadi juara Liga Champions 1997/98 berkat gol tunggal dari sudut sempit ke gawang Juventus yang dicetak Predrag Mijatovic pada menit ke-66.