Jakarta, CNN Indonesia -- AS Monaco meninggalkan Liga Champions dengan kepala tegak. Sebab, wakil Ligue 1 Perancis tersebut kalah di semifinal dari tim favorit juara, Juventus.
AS Monaco lolos ke semifinal kompetisi elite Eropa dengan prestasi mengesankan. Tak ada yang menyangka jika Monaco mampu menumbangkan Manchester City di babak 16 besar dan Borussia Dortmund di perempat final.
Duet Radamel Falcao dan Kylian Mbappe di lini depan Monaco menjadi perbincangan serius di Benua Biru. Keduanya menyumbang setengah gol dari total 21 gol yang dihasilkan Monaco mulai dari fase grup hingga babak gugur.
Akan tetapi, perjuangan Monaco kandas setelah bertemu dengan Juventus. Mbappe dan kawan-kawan harus menyerah dengan agregat 4-1 dari Si Nyonya Tua. Kekalahan telak dari klub yang sarat pengalaman di kompetisi Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Monaco Leonardo Jardim tak mau mengkambinghitamkan anak asuhnya yang gagal melangkah ke final. Ia bahkan meminta pemainnya untuk menerima kekalahan dengan rasa bangga dan kepala tegak.
Menurut Jardim, duel antara Monaco dan Juve menjadi pertemuan tim muda melawan tim sarat pengalaman. Maka kekalahan dari Juve patut disambut dengan bahagia dan bangga.
"Kami sangat bahagia berada di semifinal dan saya sangat bangga dengan para pemain. Para pemain telah menampilkan permainan terbaiknya," kata Jardim seperti dikutip situs resmi UEFA.
"Kami tak bisa bermain untuk hasil imbang. Ini merupakan hasil yang membuat kami pergi dengan kepala tegak. Kami mewakili sepak bola Perancis dengan baik. Sekarang kami akan fokus ke Ligue 1. Para pemain telah bekerja keras di Turin," ujarnya.
Setelah tersingkir di Liga Champions, Monaco bisa mengobati luka dengan meraih titel Ligue 1 Perancis musim ini.
Sejauh ini Monaco berada di puncak klasemen dengan raihan 86 poin atau unggul tiga angka dari Paris Saint-Germain. Tim asuhan Jardim juga memiliki satu pertandingan sisa lebih banyak dari rival terdekatnya itu.