Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sembilan tahun membela Yamaha, Jorge Lorenzo, kini mengalami awal musim yang sulit bersama Ducati di MotoGP 2017. Ia terus berjuang untuk beradaptasi dengan tunggangan barunya itu.
Pebalap asal Spanyol itu mulai paham untuk memanfaatkan kekuatan Ducati yang terletak pada sistem pengereman. Itu jadi teknik terberat yang ia terus pelajari.
Pasalnya, kebiasaan baru yang harus dilakukannya bersama Ducati adalah menggunakan ibu jarinya untuk menjalankan rem belakang motornya.
"Saya tidak terbiasa dengan hal itu, saya menggunakannya karena tidak cukup waktu di sebagian besar pengereman. Sekarang ini semua perlahan lebih alami buat saya dan saya lebih sering menggunakannya (rem belakang)," ujar Lorenzo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara fisik, Lorenzo juga mengaku Ducati masih kurang. Setidaknya itu tidak sama dengan yang ia rasakan ketika mengendarai Yamaha sebelumnya.
"Dengan motor lain yang saya pakai selama sembilan tahun, saya tidak perlu menggunakan rem belakang, terutama pada pengereman, untuk menghentikan motornya. Tapi sekarang saya perlu menggunakannya untuk bisa menghentikan laju motor," jelasnya.
Lorenzo baru berhaisl meraih podium Ducati pertamanya di Jerez, 7 Mei lalu. Start di posisi keempat, dia finis di urutan ketiga. Sebelumnya, ia hanya finis ke-11 di Qatar, gagal finis di Argentina dan posisi kesembilan pada seri keempat di Texas.
Bagi Lorenzo, mencapai podium pertamanya musim ini bersama Ducati terasa seperti sebuah kemenangan.
"Saya terus banyak belajar bagaimana menghentikan motor. Terutama soal rem belakang yang tidak terlalu pakem. Setiap saat saya menjadi lebih baik," ungkapnya.
Lorenzo yakin masalah kebiasaan menggunakan rem belakang akan menjadi hal yang natural baginya. Ia hanya butuh adaptasi setelah sembilan tahun tidak menggunakan rem belakang saat meluncur di tikungan.