Jakarta, CNN Indonesia -- Turnamen bulutangkis Indonesia Open 2017 resmi digelar pada 12 Juni mendatang atau berbarengan dengan ibadah puasa berlangsung. Pemilihan jadwal di bulan Ramadan sudah melewati pertimbangan matang.
Yopi Rosimin selaku perwakilan panitia penyelenggara Indonesia Open 2017 menjelaskan, penyusunan jadwal turnamen sudah melewati diskusi panjang sejak akhir tahun dan tak lagi bisa dimajukan atau mundur.
“Pada saat menyusun jadwal, kami diskusi lama sekali. Hasilnya, tidak ada pilihan lain. Kalau dimajukan (sebelum puasa), benturan dengan Piala Sudirman," kata Yopi dalam sesi jumpa wartawan di Jakarta, Senin (22/5) Sore.
"Sedangkan kalau menjauhi puasa, tidak kami inginkan. Karena kami inginnya di sekitar Juni agar penonton Indonesia mayoritas sudah libur sekolahnya. Kalau di luar Juni, jadwal kacau lagi," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia penyelenggara juga tak ingin mengubah rutinitas Indonesia Open di bulan Juni. Mau tak mau gelaran bulutangkis kelas dunia itu harus dilaksanakan bertepatan dengan ibadah puasa.
"Beberapa tahun lalu juga pernah kejadian. Dan dari panpel sendiri berusaha meminimalkan agar pertandingan dimuali menjelang buka puasa. Digeser ke malam semua sebisa mungkin saat mendekati semifinal dan final," ujar Yopi.
Selain itu, tempat penyelenggaraan Indonesia Open 2017 tidak lagi digelar di Istora Senayan melainkan di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre (JCC). Hal ini lantaran Istora Senayan masih dalam proses renovasi untuk persiapan Asian Games 2018.
Indonesia Open 2017 akan diikuti lebih dari 300 atlet yang berasal dari 21 negara. Turnamen bulutangkis yang masuk kategori Superseries Premier ini menjanjikan hadiah total senilai USD1 juta atau lebih dari Rp13 miliar.
Masyarakat yang ingin menyaksikan turnamen bergengsi ini dapat membeli tiket secara online sejak 21 April 2017. Sementara untuk pembelian fisik dapat dilakukan di loket penjualan tiket yang ada di JCC.