Jakarta, CNN Indonesia -- Turnamen sepak bola di Toulon, Perancis, dilewati timnas Indonesia U-19 dengan kekalahan di tiga pertandignan yang dilewati.
Setelah dipastikan tersingkir karena kalah dari Brasil dan Republik Ceko, pada Selasa (6/6) malam WIB skuat asuhan Indra Sjafri itu kembali kalah.
Pada partai terakhir di grup C, Indonesia kalah 1-2 dari Skotlandia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri, tujuan dari mengikutsertakan anak-anak asuhnya dalam turnamen di Toulon adalah demi pengalaman.
"Kita banyak mendapat manfaat di turnamen ini. Apa yang kita bayangkan tentang sepakbola Eropa, kita tidak terlalu jauh tertinggal," kata Indra seperti dikutip dari situs PSSI, Rabu (7/6).
"Asal kita konsisten, tim ini akan jadi generasi baru pesepakbola Indonesia, dan setelah ini kita akan evaluasi, untuk melakukan perbaikan. Yang pasti tim ini butuh banyak pertandingan dengan tim-tim yang kelasnya di atas mereka. Lawan-lawan di turnamen ini adalah tim yang umurnya di atas kita," sambung Indra.
Setelah tersingkir dari turnamen di Toulon, Indra mengatakan ia dan anak-anak asuhnya kembali ke Indonesia.
"Kita akan tiba kembali ke Indonesia pada tanggal 8 juni. Setelah itu tim libur hingga tanggal 12 Juni," tukas Indra.
Sementara itu dalam jalannya pertandingan, seperti dikutip dari Antara, Indonesia berhasil unggul lebih dulu lewat sepakan kaki kanan Hanis Saghara Putra pada menit ke-24.
Satu-satunya gol Garuda muda pada Turnamen Toulon tersebut diawali kesalahan pemain belakang Skotlandia yang gagal membuang bola di sekitar kotak penalti.
Hanis dapat mengendalikan bola itu dengan baik sebelum mengelabui bek lawan dan berhasil menceploskan bola ke gawang yang dikawal John Ruddy.
Skotlandia yang perlu kemenangan demi memuluskan jalan ke semifinal tersengat dan terus menggempur pertahanan Indonesia.
Hasilnya, pada menit ke-33, pemain muda Glasgow Rangers Ryan Hardie bisa membuat gol lewat tendangan melengkung dari luar kotak penalti. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, skuat asuhan Indra Sjafri mencoba merebut momentum. Hanis mendapatkan peluang ketika laga babak kedua baru berjalan, tapi tendanganya melebar.
Dua menit setelahnya giliran Adha Nurrokhim yang bisa menemukan ruang tembak, tetapi bola melambung di atas gawang.
Setelah sempat di atas angin sekitar tujuh menit awal babak kedua, usai peluang Adha, pertahanan Indonesia justru dikurung para pemain Skotlandia. Petaka pun terjadi pada menit ke-64, di mana Irsan Lestaluhu menjatuhkan kapten lawan, Anthony Ralston di kotak terlarang.
Ryan Hardie yang menjadi algojo penalti Skotlandia sukses sebagai eksekutor. Skor 2-1 pun tak berubah hingga laga usai.
Senada Indra, Hanis mengatakan dirinya mencoba memetik manfaat lewat turnamen di Perancis tersebut. Dirinya pun senang mampu mencetak gol, walaupun berasal dari blunder pertahanan namun Hanis mampu dengan tenang mengeksekusi bola.
"Alhamdulillah saya juga senang banget bisa cetak gol tadi, meski kami harus kalah. Banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapat dari turnamen ini," kata Hanis.
Sepanjang pertandingan, Indonesia berhasil membuat tujuh tendangan ke gawang, tetapi hanya satu yang tepat sasaran yaitu gol yang dibuat oleh Hanis. Sementara Skotlandia menorehkan 16 tendangan ke gawang Indonesia dengan sembilan di antaranya tepat sasaran.
Adapun catatan Indonesia di Turnamen Toulon 2017 adalah tiga kali kalah dari tiga laga di Grup C. Selain dari Skotlandia, mereka takluk dari timnas U-20 Brazil dengan skor 1-0 dan U-19 Republik Ceko dengan skor 2-0.
"Untuk rakyat Indonesia saya dan tim minta maaf atas kekalahan semua di turnamen ini. Tapi saya dan tim sudah menampilkan yang terbaik buat negara Indonesia. Target kami di AFF dan Kualifikasi Piala Asia nanti kami memperoleh hasil yang terbaik," tegas Hanis.