Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengukuhkan 350 Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba yang berasal dari 9 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Selatan, Griya Agung, Palembang.
Menurut Menpora, Indonesia sudah berstatus darurat Narkoba. Penggunanya tercatat sudah mencapai lebih dari 5,1 juta jiwa dan setiap tahunnya sekitar 15 ribu jiwa melayang karena menggunakan narkoba.
"Selamat atas amanah baru sebagai pemuda anti narkoba. Amanah ini cukup berat. Tapi kalau dilaksanakan secara ikhlas dan tulus, maka akan memudahkan kita untuk bersama-sama memperingatkan akan bahaya narkotika," ucap Imam.
"Semoga tugas ini dapat dilaksanakan dengan baik karena tidak mudah menjadi pemuda anti-narkoba. Karena tantangan di lapangan tak seperti yang ada di forum ini. Kalau sudah dilantik tadi berarti saudaraku semua harus siap berkata saya pemuda antinarkoba," ucapnya melanjutkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mayoritas pengguna narkoba di Indonesia berada pada usia produktif antara 24-30 tahun.
Karena kurun usia tersebut masih termasuk ke dalam usia muda, maka Imam beserta Kementerian Pemuda dan Olahraga merasa wajib ikut mengambil peran dalam mengajak pemuda Indonesia terlibat upaya pencegahan bahaya narkoba.
Ia juga akan merangkul Badan Narkotika Nasional (BNN) dan berbagai pihak untuk bekerjasama.
"Silahkan [para pemuda anti-narkoba] di kapangan berkoodinasi dengan kepolisian dan BNN. Kalian hanya jadi juru kampanye untuk memerangi narkoba di lapangan. Selebihnya, tindakan hukum dilakukan polisi dan BNN," kata Imam.
"Sering-sering doa. Jangan coba-coba untuk mencoba [narkoba]. Awas kalian [coba-coba], saya laporkan kepada Tuhan," katanya melanjutkan.
Program Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba untuk tahun 2017 ini juga akan dilaksanakan di provinsi Banten, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara dengan target merekrut 1200 pemuda.