Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Basket 2023 bersama Jepang dan Filipina. Bendahara FIBA (Federasi Basket Dunia) Ingo Weiss mengatakan, Indonesia punya peluang besar untuk memenangkan
bidding.
Padatnya agenda besar olahraga dunia di kawasan Asia jadi salah satu faktornya. Sebut saja, Indonesia bakal menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan Jepang yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.
"Sangat menarik melihat bangunan yang dibangun pertama kali sebelum 1962 untuk Asian Games dan sekarang sedang direnovasi."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bagus dan kami harus lihat ke depan lebih baik untuk olahraga basket karena banyak perbedaan saat bermain basket. Tapi saya yakin Indonesia punya peluang untuk ini," kata Weiss saat meninjau Istora Senayan yang bakal jadi venue untuk Kejuaraan Dunia Basket 2023, Selasa (4/7).
Menurut Weiss, Presiden KOI (Komite Olahraga Indonesia) Indonesia atau KOI Erick Thohir akan melakukan apapun untuk bisa membawa kejuaraan dunia basket 2023 ke Indonesia. Apalagi ini untuk pertama kalinya bidding diajukan oleh tiga negara sebagai calon tuan rumah bersama, yakni Jepang, Filipina, dan Indonesia.
Meskipun, disebutnya bidding kali ini sangat kuat di mana empat negara peserta lain tidak mau kalah, yakni Argentina, Turki, Uruguay dan Rusia.
"Saya berharap Indonesia bisa menang di akhir bidding nanti. Ini bidding yang kuat karena banyak negara yang juga mau menjadi tuan rumah tapi harus diketahui banyak orang melihat dan mau melihat event ini karena Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020 di Asia," imbuh Weiss.
Tak hanya mendukung, Weiss juga memberikan masukan agar nantinya ada perbaikan dari sisi fasilitas yang ada di Istora jika terpilih menjadi tuan rumah. Terutama soal ketinggian pintu masuk menuju dalam Istora yang dinilai terlalu pendek.
Rencananya, Weiss dan tim dari FIBA akan kembali ke Indonesia Oktober mendatang untuk kembali mengevaluasi venue. Selanjutnya, keputusan akhir pemenang bidding akan ditentukan Desember tahun ini.
Sementara itu, Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Presiden SEABA (Federasi Basket Asia Tenggara) menyebut akan mendukung rencana Pengurus Besar Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) untuk menjadi tuan rumah.
Ia berharap kesempatan ini bisa membuat olahraga Indonesia punya tempat di mata dunia tidak hanya di Asia Tenggara.
"Kami bisa renovasi ini dan untuk Asian Games semoga berjalan baik. Kami berani bicara kejuaraan dunia basket 2023, ini sesuatu yg prestise dan ini juga sesuatu yang berharga sekali. Ini juga jadi motivasi sendiri buat kami untuk membuat tim nasional yang bagus, karena olahraga adalah pemersatu bangsa," ungkap Erick yang menemani perwakilan FIBA.
Selain itu, Direktur Utama Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPK GBK) Senayan, Jakarta Winarto menambahkan, sejak awal konsep renovasi GBK sudah disiapkan untuk berbagai tujuan. Setiap bangunan yang ada di GBK nantinya sebisa mungkin bisa digunakan untuk semua cabang olahraga.
"Kami akan mendorong event baik nasional maupun internasional masuk ke GBK dan supaya GBK bisa memenuhi syarat untuk menggelar internasional event. Bukan hanya Asian Games. Ini hanya permulaan untuk memajukan olahraga nasiona,"
"Selanjutnya GBK juga harus terus mengisi ajang internasional untuk dibawa ke Jakarta. Misalnya, yang sudah ada bulutangkis mengundang atlet lain untuk latihan di Jakarta, ini kan devisa. Kalau kejuaraan dunia basket di GBK, masyarakat jadi paham dan memacu inspirasi anak muda untuk main basket dan mendorong prestasi basket dengan didukung berjalannya kompetisi," pungkas Winarto.