Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Movistar Yamaha terus mengupayakan perbaikan maksimal demi memanjakan dua jagoan mereka, Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Salah satu perbaikan yang dilakukan adalah membuat sasis baru di motor M1 untuk mereka.
Rossi mengaku cukup puas dengan sasis baru tersebut. Namun beda halnya dengan pebalap asal Italia itu, Vinales mengaku belum cukup puas dengan sasis baru tersebut.
Vinales bahkan menilai sasis tersebut memang lebih pas bagi Rossi, bukan untuk dirinya.
"Sasis yang baru tidak berhasil untuk saya seperti kepada Valentino (Rossi) karena gaya membalap saya sangat berbeda (dibandingkan Rossi)," ucap Vinales seperti dikutip dari laman
Diario Gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motor baru di Assen memiliki kekuatan besar tapi bukan yang terbaik untuk gaya balap saya."
Pebalap asal Spanyol itu memang membuat debut impresif di Movistar Yamaha. Memulai balapan grand prix (GP) musim ini, Vinales sukses meraih kemenangan beruntun di GP Qatar dan GP Argentina.
Selanjutnya di GP Spanyol Sirkuit Barcelona, pebalap 22 tahun itu haya mampu meraih posisi 10. Ia bahkan gagal finis karena terjatuh di GP Belanda Sirkuit Assen.
Namun, masalah justru lebih banyak dihadapi Rossi, terutama desain sasis. Dari sembilan seri yang sudah dilakoni, The Doctor hanya mampu meraih satu kali podium pertama, yakni di GP Belanda, dimana Vinales terjatuh.
 Valentino Rossi meraih pole position di GP Belanda, Sirkuit Assen. (AFP PHOTO/ANP/ Vincent Jannink) |
Kemenangan Rossi tersebut pun tak lepas dari perubahan sasis motor M1 yang dilakukan timnya. Berbeda dengan Rossi, Vinales merasa perubahan sasis tersebut merasa tidak tepat baginya.
"Sasis di awal-awal musim memberikan kami kepercayaan diri lebih, tapi pada akhir-akhir (putaran pertama) saya harus beradaptasi," terang Vinales.