Menpora Apresiasi Aksi Damai Jakmania-Bobotoh

CNN Indonesia
Selasa, 01 Agu 2017 15:39 WIB
Menpora RI, Imam Nahrawi, mengapresiasi aksi damai yang mulai dilakukan dua kelompok suporter yang memiliki rivalitas panjang, The Jakmania dan Bobotoh.
Menpora RI, Imam Nahrawi, akan segera menggelar islah suporter nasional untuk meredam konflik antarsuporter. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengapresiasi kampanye perdamaian The Jakmania (suporter Persija Jakarta) dan Bobotoh (Persib Bandung). Kedua kelompok suporter ini sepakat untuk menyudahi rivalitas panjang yang semakin mengkhawatirkan.

"Ahamdulillah! Selamat untuk kedua pendukung semoga kalian akan menjadi pionir. Kalian akan menjadi yang terdepan untuk mengembalikan semangat para suporter Tanah Air untuk islah," ucap Imam usai wisuda S2 di UNPAD, Bandung, Selasa (1/8).

Wacana perdamaian kedua kelompok suporter ini makin menyala-nyala setelah insiden meninggalnya Bobotoh, Ricko Andrean Maulana. Nyawa Ricko melayang setelah menjadi korban pengeroyokan sesama Bobotoh.

Ricko menjadi sasaran pengeroyokan karena melindungi seorang Jakmania yang kedapatan hadir dalam laga Persib versus Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), 22 Juli 2017.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selepas kepergian Ricko, kedua suporter mulai terang-terangan mengampanyekan isu damai. Mereka gerah dengan rivalitas suporter yang sudah kelewat batas.

Menpora menyambut baik inisiatif dari kedua suporter. Ia juga sudah menugaskan Sekretaris Menpora (Sesmenpora) untuk mengundang perwakilan suporter dalam acara Islah Nasional Suporter Indonesia yang rencananya akan digelar pada Kamis (3/8).

"Jadi PSSI, LIB, suporter, dan pihak kepolisian kami kumpulkan untuk membicarakan teknis acara islah nanti," jelas Imam.

Ketika ditanya rencana untuk mengunjungi markas Bobotoh di Bandung, Imam menyebut sebenarnya dia sangat ingin sekali. Tapi, ia sudah harus kembali terbang ke Surabaya, Selasa (1/8) sore.

Imam berharap hasil dari islah suporter bisa disepakati semua pihak termasuk operator, klub, suporter, aparat hukum dan juga Kemenpora.

"Sehingga kesepakatan itulah yang akan kami pegang. Seandainya ada lagi bentrok, bullying (perundungan), ujaran kebencian, kami akan balik ke rujukan islah," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER